32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:02 PM WIB

Wagub Sudikerta Desak Pusat Segera Terbitkan Penlok Bandara Buleleng

RadarBali.com – Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kepada wartawan saat upacara pekelem di Kubutambahan, Buleleng, kemarin mengaku cenderung mendukung pembangunan bandara lepas pantai alias offshore.

Artinya sikap pemerintah Bali sudah jelas,  mendukung PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep tersebut.

Menurutnya pemodal sudah menunjukkan keseriusannya dalam berinvestasi, dan pemerintah pun mendukung investor yang berkomitmen.

“Kita bisa melihat keseriusan dari pihak pemodal sampai melakukan ini, padahal penlok belum turun. Ini spirit investasi yang sungguh-sungguh. Tentu ini harus kita dukung,” katanya.

Sudikerta juga mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menerbitkan izin penetapan lokasi (penlok) bandara.

Konon, kata Sudikerta, Kemenhub akan menerbitkan izin penlok pada pekan-pekan ini. “Kami harap segera ada kejelasan dari kementerian. Jangan menunggu yang nggak jelas,” imbuh Sudikerta.

Setali tiga uang dengan Sudikerta, Adi Wiryatama juga condong mendukung konsep bandara offshore. Menurutnya konsep bandara sudah dikaji dengan teknologi.

“Menurut saya, (bandara) ini lebih cocok di laut. Karena di darat akan lama prosesnya. Di sini ada pura, kuburan, dan sebagainya. Menurut saya, teknologinya di laut,” kata Adi.

Adi menganggap pembangunan bandara menjadi titik penyeimbang pembangunan antara Bali Utara dengan Bali Selatan.

Sehingga janji pemerataan pembangunan utara-selatan bukan sekadar wacana dan komoditas politik.

“Kami harap pemerintah pusat juga segera menunjukkan komitmennya. Bahwa Bali itu sudah krodit di selatan, perlu dicarikan jalan keluar. Sehingga airport di utara ini sangat kita perlukan,” tegasnya.

Asal tahu saja, kini ada dua pemodal yang menyatakan tertarik berinvestasi membangun bandara di Kabupaten Buleleng.

Masing-masing PT. Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) yang menawarkan konsep bandara di darat, serta PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep bandara di laut. Keduanya menyatakan ingin membangun bandara di wilayah Kubutambahan, Buleleng. 

 

RadarBali.com – Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kepada wartawan saat upacara pekelem di Kubutambahan, Buleleng, kemarin mengaku cenderung mendukung pembangunan bandara lepas pantai alias offshore.

Artinya sikap pemerintah Bali sudah jelas,  mendukung PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep tersebut.

Menurutnya pemodal sudah menunjukkan keseriusannya dalam berinvestasi, dan pemerintah pun mendukung investor yang berkomitmen.

“Kita bisa melihat keseriusan dari pihak pemodal sampai melakukan ini, padahal penlok belum turun. Ini spirit investasi yang sungguh-sungguh. Tentu ini harus kita dukung,” katanya.

Sudikerta juga mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menerbitkan izin penetapan lokasi (penlok) bandara.

Konon, kata Sudikerta, Kemenhub akan menerbitkan izin penlok pada pekan-pekan ini. “Kami harap segera ada kejelasan dari kementerian. Jangan menunggu yang nggak jelas,” imbuh Sudikerta.

Setali tiga uang dengan Sudikerta, Adi Wiryatama juga condong mendukung konsep bandara offshore. Menurutnya konsep bandara sudah dikaji dengan teknologi.

“Menurut saya, (bandara) ini lebih cocok di laut. Karena di darat akan lama prosesnya. Di sini ada pura, kuburan, dan sebagainya. Menurut saya, teknologinya di laut,” kata Adi.

Adi menganggap pembangunan bandara menjadi titik penyeimbang pembangunan antara Bali Utara dengan Bali Selatan.

Sehingga janji pemerataan pembangunan utara-selatan bukan sekadar wacana dan komoditas politik.

“Kami harap pemerintah pusat juga segera menunjukkan komitmennya. Bahwa Bali itu sudah krodit di selatan, perlu dicarikan jalan keluar. Sehingga airport di utara ini sangat kita perlukan,” tegasnya.

Asal tahu saja, kini ada dua pemodal yang menyatakan tertarik berinvestasi membangun bandara di Kabupaten Buleleng.

Masing-masing PT. Pembangunan Bali Mandiri (Pembari) yang menawarkan konsep bandara di darat, serta PT. BIBU Panji Sakti yang menawarkan konsep bandara di laut. Keduanya menyatakan ingin membangun bandara di wilayah Kubutambahan, Buleleng. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/