26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 1:12 AM WIB

Lagi, Pasien Covid-19 Meninggal, Angka Kematian di Buleleng 4,4 Persen

SINGARAJA – Kasus kematian akibat covid-19 di Buleleng belum reda. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menyatakan seorang pasien meninggal dunia, Senin kemarin (28/9).

Pasien meninggal setelah sempat dirawat selama beberapa malam di RSUD Buleleng. Tambahan kasus meninggal itu diumumkan Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca.

“Kasus meninggal sebanyak 1 orang dari Kecamatan Buleleng,” kata Suweca. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien itu merupakan seorang pria berusia 57 tahun.

Pasien sebelumnya memiliki riwayat stroke pada 4 tahun lalu. Sehingga sulit berbicara. Sempat menjalani opname beberapa tahun lalu, namun selanjutnya tak pernah melakukan kontrol kembali.

Pasien diketahui masuk ke RSUD Buleleng pada Jumat (25/9) lalu. Saat itu pasien mengeluhkan kondisi demam tinggi selama 5 hari berturut-turut.

Pasien juga mengeluh batuk, sesak nafas, nafsu makan menurun, sering gelisah, dan sulit tidur. Pasien dinyatakan meninggal pada Senin (28/9) pagi.

Tambahan kasus meninggal dunia itu, membuat daftar kematian akibat covid-19 di Buleleng makin panjang. Hingga kemarin, kematian akibat covid-19 secara kumulatif mencapai 36 kasus.

Itu berarti tingkat kematian atau case fatality rate akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai angka 4,4 persen.

Angka itu lebih tinggi dari tingkat kematian secara nasional yang mencapai 3,7 persen maupun  tingkat kematian di provinsi yang mencapai 3,04 persen. 

SINGARAJA – Kasus kematian akibat covid-19 di Buleleng belum reda. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menyatakan seorang pasien meninggal dunia, Senin kemarin (28/9).

Pasien meninggal setelah sempat dirawat selama beberapa malam di RSUD Buleleng. Tambahan kasus meninggal itu diumumkan Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca.

“Kasus meninggal sebanyak 1 orang dari Kecamatan Buleleng,” kata Suweca. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien itu merupakan seorang pria berusia 57 tahun.

Pasien sebelumnya memiliki riwayat stroke pada 4 tahun lalu. Sehingga sulit berbicara. Sempat menjalani opname beberapa tahun lalu, namun selanjutnya tak pernah melakukan kontrol kembali.

Pasien diketahui masuk ke RSUD Buleleng pada Jumat (25/9) lalu. Saat itu pasien mengeluhkan kondisi demam tinggi selama 5 hari berturut-turut.

Pasien juga mengeluh batuk, sesak nafas, nafsu makan menurun, sering gelisah, dan sulit tidur. Pasien dinyatakan meninggal pada Senin (28/9) pagi.

Tambahan kasus meninggal dunia itu, membuat daftar kematian akibat covid-19 di Buleleng makin panjang. Hingga kemarin, kematian akibat covid-19 secara kumulatif mencapai 36 kasus.

Itu berarti tingkat kematian atau case fatality rate akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai angka 4,4 persen.

Angka itu lebih tinggi dari tingkat kematian secara nasional yang mencapai 3,7 persen maupun  tingkat kematian di provinsi yang mencapai 3,04 persen. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/