SINGARAJA – Kasus kematian akibat covid-19 di Buleleng belum reda. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menyatakan seorang pasien meninggal dunia, Senin kemarin (28/9).
Pasien meninggal setelah sempat dirawat selama beberapa malam di RSUD Buleleng. Tambahan kasus meninggal itu diumumkan Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca.
“Kasus meninggal sebanyak 1 orang dari Kecamatan Buleleng,” kata Suweca. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien itu merupakan seorang pria berusia 57 tahun.
Pasien sebelumnya memiliki riwayat stroke pada 4 tahun lalu. Sehingga sulit berbicara. Sempat menjalani opname beberapa tahun lalu, namun selanjutnya tak pernah melakukan kontrol kembali.
Pasien diketahui masuk ke RSUD Buleleng pada Jumat (25/9) lalu. Saat itu pasien mengeluhkan kondisi demam tinggi selama 5 hari berturut-turut.
Pasien juga mengeluh batuk, sesak nafas, nafsu makan menurun, sering gelisah, dan sulit tidur. Pasien dinyatakan meninggal pada Senin (28/9) pagi.
Tambahan kasus meninggal dunia itu, membuat daftar kematian akibat covid-19 di Buleleng makin panjang. Hingga kemarin, kematian akibat covid-19 secara kumulatif mencapai 36 kasus.
Itu berarti tingkat kematian atau case fatality rate akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai angka 4,4 persen.
Angka itu lebih tinggi dari tingkat kematian secara nasional yang mencapai 3,7 persen maupun tingkat kematian di provinsi yang mencapai 3,04 persen.