25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:06 AM WIB

Dampak Penutupan Bandara, Antrean Mengular di Gilimanuk

RadarBali.com  – Meningkatnya pengguna jasa penyebrangan akibat Bandara Ngurah Rai ditutup terus berlanjut. 

Selasa (28/11) malam hingga Rabu dini hari,  kendaraan yang akan menyebrang ke Jawa terjebak antrean panjang. 

Antrean kendaraan sudah terjadi sejak Selasa sore. Antrean itu terjadi di depan loket tiket masuk pelabuhan Gilimanuk. 

Sementara di parkiran siap muat di dalam pelabuhan tidak terjadi penumpukan. Semakin malam antrean kendaraan semakin panjang.

Sekitar pukul 19.00 sudah sampai di depan masjid Gilimanuk atau sekitar satu kilometer dari pelabuhan. 

Terjadinya antrean panjang itu diduga karena pelayanan di loket tiket yang lambat. Sebab, petugas loket selain mencatat data kendaraan dan pengemudinya juga harus menghitung uang kembalian sebelum diserahkan kepada penguna jasa.

Apalagi untuk mobil,  ASDP hanya mengoperasikan tiga loket lantaran satu loket masih dalam pembuatan jembatan timbang.

Semakin malam antrean kendaraan semakin mengular. Pukul 21.00 ekor antrean sudah hampir dua kilometer dari pelabuhan. 

Melihat antrean semakin panjang,  ASDP berusaha mempercepat pelayanan tiket dan bongkar muat kapal.

“Pelayanan kita percepat begitupula bongkar muat kapal, “ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit Pelabuhan Gilmanuk Heru Wahono.  

Menurut Heru,  lonjakan kendaraan ini terjadi karena dengan ditutupnya bandara,  semua lalulintas antar pulau mengunakan jalur darat dan penyebrangan.  

RadarBali.com  – Meningkatnya pengguna jasa penyebrangan akibat Bandara Ngurah Rai ditutup terus berlanjut. 

Selasa (28/11) malam hingga Rabu dini hari,  kendaraan yang akan menyebrang ke Jawa terjebak antrean panjang. 

Antrean kendaraan sudah terjadi sejak Selasa sore. Antrean itu terjadi di depan loket tiket masuk pelabuhan Gilimanuk. 

Sementara di parkiran siap muat di dalam pelabuhan tidak terjadi penumpukan. Semakin malam antrean kendaraan semakin panjang.

Sekitar pukul 19.00 sudah sampai di depan masjid Gilimanuk atau sekitar satu kilometer dari pelabuhan. 

Terjadinya antrean panjang itu diduga karena pelayanan di loket tiket yang lambat. Sebab, petugas loket selain mencatat data kendaraan dan pengemudinya juga harus menghitung uang kembalian sebelum diserahkan kepada penguna jasa.

Apalagi untuk mobil,  ASDP hanya mengoperasikan tiga loket lantaran satu loket masih dalam pembuatan jembatan timbang.

Semakin malam antrean kendaraan semakin mengular. Pukul 21.00 ekor antrean sudah hampir dua kilometer dari pelabuhan. 

Melihat antrean semakin panjang,  ASDP berusaha mempercepat pelayanan tiket dan bongkar muat kapal.

“Pelayanan kita percepat begitupula bongkar muat kapal, “ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit Pelabuhan Gilmanuk Heru Wahono.  

Menurut Heru,  lonjakan kendaraan ini terjadi karena dengan ditutupnya bandara,  semua lalulintas antar pulau mengunakan jalur darat dan penyebrangan.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/