AMLAPURA – Aksi nekat sejumlah pendaki liar naik Gunung Agung dalam status awas kembali terjadi. Mereka sama sekali tidak terganggu dengan erupsi Gunung Agung.
Ironisnya, Jagabaya sejak awal tahu ada pendaki liar yang nekat naik gunung. Ketua Tim Relawan Pesebaya Gunung Agung Gede Pawana mengakui kalau ada yang naik ke Puncak Gunung Agung sekitar pukul 03.00 dini hari.
Waktu itu salah satu relawan Pasebaya, Bayu Nirwata alias Made Maliasa melihat ada lampu senter di lereng Gunung Agung.
Lampu tersebut terus bergerak ke atas. Hal ini lalu dilaporkan ke Ketua Pasebaya. Menurut Pawana, relawan sempat berjaga sampai pukul 24.00 di Dusun Sogra.
Karena sudah tengah malam relawan lalu turun untuk bergabung di Posko Pasebaya Desa Duda Timur.
Begitu dapat laporan ada orang naik ke puncak Gunung Agung, Pawana dan beberapa relawan langsung menuju Pura Pasar Agung.
Sebelumnya Maliasa sempat naik ke parkiran Pura Pasar Agung dan menemukan ada sepeda motor si turis Rusia Evegenii Klipikov, 36. Tim lalu memutuskan menunggu mulai pukul 05.00 pagi.
Baru sekitar pukul 11.30 yang bersangkutan tiba di Pasar Agung. Dia pun langsung dijemput relawan Jagabata Ketut Astawa dari Duda.
Di Dusun Sogra sudah menunggu beberapa relawan, Babinsa, Babinkamtibmas, Camat Selat Nengah Danu, Kapolsek Selat AKP Made Sudartawan dan Juga Danramil Selat Kapten Inf. Mustika.
Hanya saja Muspika Selat tersebut pergi lebih dulu sebelum si Rusia datang. Saat ditanya tentang kondisi kawah sang bule langsung menunjukkan rekaman video miliknya.
Dia juga menjelaskan kalau sudah ada api keluar dari kawah. Selain itu isi kawah juga sudah nyaris penuh yakni tinggal 50 meter lagi. Yang bersangkutan cukup lama di puncak sekitar 1,5 jam.
Saat itu bule Rusia ini juga menyarankan agar memasang CCTV di puncak. Dia juga sempat menanyakan kenapa tahu kalau ada orang naik.
Namun ketika di jelaskan sinar lampu senter yang dipakainya terlihat relawan, dia pun langsung menepuk jidatnya, seraya bergumam, “wow”.