24 C
Jakarta
13 September 2024, 7:05 AM WIB

Pendapatan Anjlok Tak Sampai Rp 6 Miliar, Perumda Air Berhemat

GIANYAR- Awal tahun 2022 pendapatan Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar (PDAM) tidak memenuhi target. Tidak sampai menyentuh Rp 6 miliar. Untuk menopang biaya operasional, perusahaan melakukan penghematan di segala lini.

 

Direktur Utama Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana mengakui penurunan pendapatan tersebut. “Menyikapi pendapatan turun. Kami efesiensi,” ujar Sastra, Sabtu (29/1).

 

Penghematan mulai dari pemakaian listrik pada mesin pompa air. “Kami ingatkan seluruh pegawai, di listrik. Pengalaman tahun 2021, hemat listrik bisa efesien Rp 1,33 miliar per tahun,” kata Sastra.

 

Sastra mengungkapkan, hemat listrik dengan mengatur sistem kerja sumber pada jam tertentu. “Sehingga putaran motor diperkecil. KWh meter berkurang. Terjadi penghematan Rp 1,33 miliar per tahun. Kami 2021 bisa efesien,” sambungnya.

 

Pihaknya berharap upaya serupa juga dilakukan pada 2022. “Mudah-mudahan 2022 bisa hemat lagi, kami target menghemat Rp 800 juta setahun,” jelasnya.

 

Penghematan lainnya pada bidang pemeliharaan. Misalnya, jika ada alat yang rusak atau bocor tidak diganti dengan alat baru. Namun, diupayakan diperbaiki. “Rutinitas perbaikan kebocoran. Kami maintenance, tidak ganti baru,” ujarnya.

 

Di kantor Perumda, lanjutnya, juga dilakukan penghematan terhadap penggunaan Alat Tulis Kantor (ATK). “Misalnya dulu kalau ngeprint satu halaman. Sekarang kertas pakai doble, dibolak-balik,” ujarnya. 

 

Untuk honor pegawai, dikembalikan ke struktural. Termasuk biaya pegawai. Selain itu, program investasi juga tidak bisa dilakukan. “Misalnya pemasangan pipa yang harus diganti, tidak bisa. Yang ditunda itu yang bersifat lelang,” terangnya.

 

Meski berhemat, Perumda tetap menganggarkan dana cadangan. “Untuk keperluan biaya mendadak tidak bisa kami prediksi. Misalnya (pipa atau alat, Red) kena bencana. Kami gunakan dana cadangan,” tandasnya.

 

 

GIANYAR- Awal tahun 2022 pendapatan Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sanjiwani Gianyar (PDAM) tidak memenuhi target. Tidak sampai menyentuh Rp 6 miliar. Untuk menopang biaya operasional, perusahaan melakukan penghematan di segala lini.

 

Direktur Utama Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana mengakui penurunan pendapatan tersebut. “Menyikapi pendapatan turun. Kami efesiensi,” ujar Sastra, Sabtu (29/1).

 

Penghematan mulai dari pemakaian listrik pada mesin pompa air. “Kami ingatkan seluruh pegawai, di listrik. Pengalaman tahun 2021, hemat listrik bisa efesien Rp 1,33 miliar per tahun,” kata Sastra.

 

Sastra mengungkapkan, hemat listrik dengan mengatur sistem kerja sumber pada jam tertentu. “Sehingga putaran motor diperkecil. KWh meter berkurang. Terjadi penghematan Rp 1,33 miliar per tahun. Kami 2021 bisa efesien,” sambungnya.

 

Pihaknya berharap upaya serupa juga dilakukan pada 2022. “Mudah-mudahan 2022 bisa hemat lagi, kami target menghemat Rp 800 juta setahun,” jelasnya.

 

Penghematan lainnya pada bidang pemeliharaan. Misalnya, jika ada alat yang rusak atau bocor tidak diganti dengan alat baru. Namun, diupayakan diperbaiki. “Rutinitas perbaikan kebocoran. Kami maintenance, tidak ganti baru,” ujarnya.

 

Di kantor Perumda, lanjutnya, juga dilakukan penghematan terhadap penggunaan Alat Tulis Kantor (ATK). “Misalnya dulu kalau ngeprint satu halaman. Sekarang kertas pakai doble, dibolak-balik,” ujarnya. 

 

Untuk honor pegawai, dikembalikan ke struktural. Termasuk biaya pegawai. Selain itu, program investasi juga tidak bisa dilakukan. “Misalnya pemasangan pipa yang harus diganti, tidak bisa. Yang ditunda itu yang bersifat lelang,” terangnya.

 

Meski berhemat, Perumda tetap menganggarkan dana cadangan. “Untuk keperluan biaya mendadak tidak bisa kami prediksi. Misalnya (pipa atau alat, Red) kena bencana. Kami gunakan dana cadangan,” tandasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/