SEMARAPURA – I Ketut Tatag, 45, warga Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida hanya bisa meminta tolong kepada warga setelah melihat api membakar atap rumahnya, Kamis (29/8) dini hari sekitar pukul 01.30.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, atap rumah Tatag ludes terbakar dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana membenarkan peristiwa tersebut.
Dituturkannya peristiwa tersebut bermula ketika salah seorang penghuni rumah, I Wayan Blalak, 70 terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara “krepet-krepet” seperti suara kabel listrik korsleting di ruang tamunya.
Namun Blalak mengira itu suara anaknya, Tatag yang baru pulang ke rumah. “Selang beberapa saat, suara tersebut kembali terdengar sehingga Blalak bangun dan menuju ke ruang tamu,” terangnya.
Setibanya di ruang tamu, betapa terkejutnya Blalak melihat api sudah membakar atap rumah. Melihat kondisi itu, Blalak langsung berteriak meminta tolong kepada warga untuk membantunya memadamkan api.
Mendengar teriakan Blalak, warga pun berdatangan dan membantu memadamkan api secara manual. “Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00,” katanya.
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya saja korban mengalami kerugian material sekitar Rp 200 juta.
Untuk penyebab kebakaran hingga saat ini belum diketahui. “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” tandasnya.
Sementara itu, Kasat Pol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung, I Putu Suarta mengungkapkan tim Pemadam Kebakaran Klungkung di Nusa Penida menerima laporan adanya peristiwa kebakaran sekitar pukul 01.50.
Sekitar pukul 02.05, tim Pemadam Kebakaran Klungkung tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
“Pemadaman berlangsung selama 35 menit dibantu PDAM. Ada lima orang yang menghuni rumah tersebut,” terangnya.