25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:22 AM WIB

Berbulan-bulan Mati Suri, Gunung Agung Kembali Erupsi Pagi Buta

DENPASAR – Setelah cukup lama mati suri, Gunung Agung kembali menunjukan aktivitasnya. Berdasar data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung menyatakan Gunung Agung kembali mengalami erupsi.

Erupsi Gunung Agung, terjadi pada hari Minggu 30 Desember 2018 pukul 04:09 WITA, namun ketinggian kolom abu tidak teramati.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik.

Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling actual.

PVMBG juga merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder

berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. 

DENPASAR – Setelah cukup lama mati suri, Gunung Agung kembali menunjukan aktivitasnya. Berdasar data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung menyatakan Gunung Agung kembali mengalami erupsi.

Erupsi Gunung Agung, terjadi pada hari Minggu 30 Desember 2018 pukul 04:09 WITA, namun ketinggian kolom abu tidak teramati.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik.

Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling actual.

PVMBG juga merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder

berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/