27.8 C
Jakarta
14 Desember 2024, 5:09 AM WIB

Cegah Covid-19 Masuk Melalui Duktang, Operasi Penyekatan Diperpanjang

SINGARAJA – Arus balik Lebaran ditandai dengan banyaknya pelintas yang mayoritas penduduk pendatang (duktang) masuk ke Bali.

Mereka lolos melalui pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. Karena masih dalam suasana pandemi Coronavirus Disease (Covid-19),

Polres Buleleng pun memperpanjang jadwal Operasi Ketupat pada dua pos penyekatan yang berada di jalur utara Pulau Bali.

Ada dua pos penyekatan Operasi Ketupat yang habis jadwal operasinya. Namun, mengingat gelombang arus balik pemudik terus berdatangan ke Pulau Bali, waktu operasi diperpanjang.

“Sehingga kami tambah waktu operasi pada pos penyekatan menjadi 7 hari kedepan. Agar tak lolos seperti kejadian yang ada di Pelabuhan Gilimanuk,” tutur Kabagops Polres Buleleng Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma.

Menurutnya, kendati dua pos penyekatan di Buleleng yang berada di Desa Pejarakan, Gerokgak Jalan Raya Gilmanuk dan pos penyekatan Banyuasri Jalan Ayani, Singaraja,

menjadi filter terakhir bagi para pemudik yang masuk ke Bali, pihaknya harus lebih ketat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan.

Apalagi saat arus balik Lebaran, banyak cara yang dilakukan pemudik untuk mengelabuhi petugas.

“Saya sudah meminta kepada jajaran yang berjaga di pos penyekatan untuk lebih ketat dalam melakukan pemeriksaan kendaraan, seperti travel dan juga angkutan barang,” tegasnya.

Bahkan, pihaknya sudah memerintahkan petugas jaga di pos penyekatan jika menemukan para pendatang yang tidak membawa kelengkapan surat berupa bebas Covid-19, KTP, maupun lainnya, untuk putar balik ke daerah asal.

“Untuk memperketat penjagaan pada pos penyekatan di Desa Pejarakan dan pos Banyuasri, SIngaraja. masing-masing pos kami siapkan sebanyak 31 personil,” ucap Kompol Agung Wiranata.

Dia menambahkan, mengingat gelombang arus balik telah berdatangan, pihaknya meminta sinergitas semua pihak dan jajaran terkait lainnya.

Mulai dari dinas perhubungan, Satpol Buleleng dan petugas medis di lokasi pos penyakatan. “Agar memudahkan penanganan bagi para pemudik yang kembali datang ke Bali,” pungkasnya. 

SINGARAJA – Arus balik Lebaran ditandai dengan banyaknya pelintas yang mayoritas penduduk pendatang (duktang) masuk ke Bali.

Mereka lolos melalui pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. Karena masih dalam suasana pandemi Coronavirus Disease (Covid-19),

Polres Buleleng pun memperpanjang jadwal Operasi Ketupat pada dua pos penyekatan yang berada di jalur utara Pulau Bali.

Ada dua pos penyekatan Operasi Ketupat yang habis jadwal operasinya. Namun, mengingat gelombang arus balik pemudik terus berdatangan ke Pulau Bali, waktu operasi diperpanjang.

“Sehingga kami tambah waktu operasi pada pos penyekatan menjadi 7 hari kedepan. Agar tak lolos seperti kejadian yang ada di Pelabuhan Gilimanuk,” tutur Kabagops Polres Buleleng Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma.

Menurutnya, kendati dua pos penyekatan di Buleleng yang berada di Desa Pejarakan, Gerokgak Jalan Raya Gilmanuk dan pos penyekatan Banyuasri Jalan Ayani, Singaraja,

menjadi filter terakhir bagi para pemudik yang masuk ke Bali, pihaknya harus lebih ketat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan.

Apalagi saat arus balik Lebaran, banyak cara yang dilakukan pemudik untuk mengelabuhi petugas.

“Saya sudah meminta kepada jajaran yang berjaga di pos penyekatan untuk lebih ketat dalam melakukan pemeriksaan kendaraan, seperti travel dan juga angkutan barang,” tegasnya.

Bahkan, pihaknya sudah memerintahkan petugas jaga di pos penyekatan jika menemukan para pendatang yang tidak membawa kelengkapan surat berupa bebas Covid-19, KTP, maupun lainnya, untuk putar balik ke daerah asal.

“Untuk memperketat penjagaan pada pos penyekatan di Desa Pejarakan dan pos Banyuasri, SIngaraja. masing-masing pos kami siapkan sebanyak 31 personil,” ucap Kompol Agung Wiranata.

Dia menambahkan, mengingat gelombang arus balik telah berdatangan, pihaknya meminta sinergitas semua pihak dan jajaran terkait lainnya.

Mulai dari dinas perhubungan, Satpol Buleleng dan petugas medis di lokasi pos penyakatan. “Agar memudahkan penanganan bagi para pemudik yang kembali datang ke Bali,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/