RadarBali.com – Paus yang terdampar di Pantai Yeh Kuning, Rabu (30/8) kemarin, akhirnya dikubur di pinggir pantai, Kamis (31/8) siang.
Namun, rupanya, tidak mudah mengubur mamalia laut yang diperkirakan seberat 6 ton tersebut. Camat Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra yang memantau langsung proses penguburan paus mengatakan, lokasi untuk mengubur paus harus dicari daratan yang paling jauh dari pasang air laut.
“Lubang untuk tempat mengubur Paus juga harus dalam,” ujar Gusti Putu Anom Saputra. Selain itu, untuk menggali pasir laut menggunakan alat berat agar prosesnya cepat dan kedalaman maksimal.
Karena kondisi membusuk baunya menyengat. “Kalau dangkal nguburnya akan menyebarkan bau ke pemukiman warga,” tandasnya.
Penguburan Paus tersebut dilakukan Kamis hari ini karena sebelumnya masih belum ada alat berat. Sehingga bisa dilakukan hari ini.