29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:38 AM WIB

Atap SDN 2 Sempidi Ambruk Tertimpa Pohon, Disdik Rugi Rp 125 Juta

MANGUPURA – Akibat cuaca ekstrem hujan lebat yang disertai angin kencang memicu sejumlah bencana di Kabupaten Badung.

Seperti yang terjadi Minggu kemarin (28/2), pohon tumbang menimpa atap gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 2 Sempidi.

Akibatnya, atap gedung sekolah tersebut ambruk, rusak parah. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Menurut informasi, peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00. Saat  itu di wilayah di SDN  2 Sempidi tepatnya di Banjar Gerokgak, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi terjadi  hujan deras dan angin kencang.

Tiba-tiba dahan pohon terap (teep) dan bambu di dekat gedung sekolah seketika tumbang. Tumbangnya pohon tersebut  menimpa atap sekolah.

Sebagian atap sekolah pun ambruk dan rusak parah. “Panjang bangunan yang hancur kurang lebih 60 meter dan lebar 5 meter,” beber  Kalaksa BPBD Badung, Bagus Nyoman Wiranata, kemarin.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) PB langsung menuju  lokasi bencana.  Selain itu juga berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan Kelian Dinas setempat.

“Kami langsung melakukan asesmen dan pemotongan pohon di TKP. Lama penanganan sekitar 40 menit,”ungkapnya.

Imbuhnya,  kerusakan parah pada bangunan tersebut ada di  bagian atap.  Namun dipastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Perkiraan kerugian sementara mencapai Rp 125 juta. “Kebutuhan mendesak sementara adalah perbaikan agar tidak bertambah parah. Termasuk pembersihan sisa reruntuhan,” terangnya.

Secara terpisah, Kabid  Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan secara langsung.

Kendati demikian sementara masih melihat kondisi kerusakan bangunan saja. “Kami sudah mendapat laporan, dan langsung meninjau

ke lokasi dengan mengecek kerusakan bangunan Gedung SD No 2 Sempidi tersebut,” terangnya dikonfirmasi terpisah, kemarin.

Lebih lanjut, dari hasil pendataan awal, diakui ada dua ruangan kelas yang kondisinya rusak parah. Namun  sudah dilakukan pendataan oleh BPBD kabupaten Badung.

“Kalau saya lihat itu masuk kategori rusak berat. Karena atap dan plafonnya rusak parah. Namun kami masih menunggu pendataan BPBD karena ini sifatnya bencana,” bebernya.

Sementara untuk perbaikan yang sifatnya bencana, biasanya berdasarkan kajian tanggap darurat agar dapat segera dilakukan perbaikan menggunakan dana tidak terduga.  

Namun pihaknya juga  tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dilakukan pembersihan. “Jadi disana kan ada bangku-bangku. Itu dulu dibersihkan.

Namun, untuk pendataan kami sifatnya menunggu dari BPBD Badung. Menurut kami ini urgent, sehingga harus diperbaiki secepatnya,” pungkasnya.

MANGUPURA – Akibat cuaca ekstrem hujan lebat yang disertai angin kencang memicu sejumlah bencana di Kabupaten Badung.

Seperti yang terjadi Minggu kemarin (28/2), pohon tumbang menimpa atap gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 2 Sempidi.

Akibatnya, atap gedung sekolah tersebut ambruk, rusak parah. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Menurut informasi, peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00. Saat  itu di wilayah di SDN  2 Sempidi tepatnya di Banjar Gerokgak, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi terjadi  hujan deras dan angin kencang.

Tiba-tiba dahan pohon terap (teep) dan bambu di dekat gedung sekolah seketika tumbang. Tumbangnya pohon tersebut  menimpa atap sekolah.

Sebagian atap sekolah pun ambruk dan rusak parah. “Panjang bangunan yang hancur kurang lebih 60 meter dan lebar 5 meter,” beber  Kalaksa BPBD Badung, Bagus Nyoman Wiranata, kemarin.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) PB langsung menuju  lokasi bencana.  Selain itu juga berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan Kelian Dinas setempat.

“Kami langsung melakukan asesmen dan pemotongan pohon di TKP. Lama penanganan sekitar 40 menit,”ungkapnya.

Imbuhnya,  kerusakan parah pada bangunan tersebut ada di  bagian atap.  Namun dipastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Perkiraan kerugian sementara mencapai Rp 125 juta. “Kebutuhan mendesak sementara adalah perbaikan agar tidak bertambah parah. Termasuk pembersihan sisa reruntuhan,” terangnya.

Secara terpisah, Kabid  Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan secara langsung.

Kendati demikian sementara masih melihat kondisi kerusakan bangunan saja. “Kami sudah mendapat laporan, dan langsung meninjau

ke lokasi dengan mengecek kerusakan bangunan Gedung SD No 2 Sempidi tersebut,” terangnya dikonfirmasi terpisah, kemarin.

Lebih lanjut, dari hasil pendataan awal, diakui ada dua ruangan kelas yang kondisinya rusak parah. Namun  sudah dilakukan pendataan oleh BPBD kabupaten Badung.

“Kalau saya lihat itu masuk kategori rusak berat. Karena atap dan plafonnya rusak parah. Namun kami masih menunggu pendataan BPBD karena ini sifatnya bencana,” bebernya.

Sementara untuk perbaikan yang sifatnya bencana, biasanya berdasarkan kajian tanggap darurat agar dapat segera dilakukan perbaikan menggunakan dana tidak terduga.  

Namun pihaknya juga  tetap berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dilakukan pembersihan. “Jadi disana kan ada bangku-bangku. Itu dulu dibersihkan.

Namun, untuk pendataan kami sifatnya menunggu dari BPBD Badung. Menurut kami ini urgent, sehingga harus diperbaiki secepatnya,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/