DENPASAR – Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Bali menyepakati satu banjar di Kabupaten Bangli; Banjar Serokadan, Desa Abuan melakukan karantina wilayah.
Kebijakan ini muncul setelah hasil rapid test yang dilakukan di tiga banjar di Desa Abuan, 443 orang dinyatakan reaktif.
“Banjar Serokadan, di Desa Abuan diisolasi ditutup. Mulai besok (hari ini, red) akan disiapkan dapur umum untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan masyarakat disana.
Ya, dalam lingkup kecil dilakukan karantina wilayah, sementara hanya satu banjar dulu, yang lain mengikuti,” ucap Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali Dewa Made Indra.
Langkah selanjutnya, kata Dewa Indra, Gugus Tugas akan melakukan test swab untuk memastikan 443 orang tersebut benar-benar positif Covid-19 atau tidak.
Kalau positif akan serahkan ke Gugus Tugas Percepatan dan Pengananan Covid-19 Provinsi Bali untuk dikarantina.
Sedangkan kalau negative akan dikarantina oleh pihak kabupaten setempat. “Jumlahnya memang cukup banyak,” bebernya.
Dewa Made Indra juga melaporkan ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 7 orang, terdiri dari 4 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 3 orang karena transmisi local.
Total, akumulasi pasien positif Covid-19 di Bali sebanyak 222. Sedangkan yang berhasil sembuh bertambah 17 orang.
Sehingga total yang sembuh 113 orang. Angka tersebut diprosentasekan mencapai 50,90 persen dibandingkan total kasus yang positif. Di sisi lain, yang masih dirawat ada 105 orang.
“Dari 222 orang terdiri 8 orang WNA dan 214 WNI, dirinci tertular melalui imported case sebanyak 137 orang, yang diterdiri 134 PMI dan 3 non PMI
untuk yang terinfeksi daerah terjangkit 20 orang dan terinfeksi karena transmisi lokal 57 orang,” tandasnya.