29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:07 AM WIB

Ganjil Genap Segera Diberlakukan, Begini Respons Pengguna Jalan

MANGUPURA – Untuk menekan kemacetan selama Annual Meeting IMF – World Bank yang berlangsung 7 – 16 Oktober 2018, Polda Bali berencana memberlakukan pelat nomor polisi ganjil genap.

Namun penerapan lalu lintas ganjil genap ini belum final. Namun dipastikan akan mengganggu aktivitas lalu lintas warga.

Wayan Luwir Wiana, salah satu tokoh masyarakat dari Kuta Selatan mengakui, kenyamanan warga pasti terganggu saat pemberlakuan pembatasan lalulintas ganjil genap.

Namun, hal itu mesti disikapi secara positif karena hanya diterapkan selama Annual Meeting IMF – World Bank.

“Mari Kita lihat kepentingan yang lebih besar untuk bangsa ini. Kalau jalanan krodit kan kita juga yang dirugikan dan juga menjadi sorotan dunia.

Jadi saya secara pribadi tidak masalah ada kebijakan tersebut,” terang Luwir. Untuk menyiasati kebijakan tersebut, sebagai warga yang menjadi tuan rumah kegiatan Annual Meeting IMF-WB ini bisa lebih awal bepergian ke kantor.

Misalnya, jika diberlakukan pembatasan lalulintas ganjil genap pukul 06.00-09.00,  tentu warga harus dapat mendahului untuk berangkat bekerja dan begitu juga diberlakukan saat sore hari.

Selain itu, bisa cari jalan alternatif lain untuk pulang tidak melalui jalur yang diberlakukan pembatasan lalulintas ganjil genap tersebut.

“Mari dukung event besar ini agar nantinya Bali mendapat efek positif setelah kegiatan ini, ” terang pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Badung ini.

 

 

MANGUPURA – Untuk menekan kemacetan selama Annual Meeting IMF – World Bank yang berlangsung 7 – 16 Oktober 2018, Polda Bali berencana memberlakukan pelat nomor polisi ganjil genap.

Namun penerapan lalu lintas ganjil genap ini belum final. Namun dipastikan akan mengganggu aktivitas lalu lintas warga.

Wayan Luwir Wiana, salah satu tokoh masyarakat dari Kuta Selatan mengakui, kenyamanan warga pasti terganggu saat pemberlakuan pembatasan lalulintas ganjil genap.

Namun, hal itu mesti disikapi secara positif karena hanya diterapkan selama Annual Meeting IMF – World Bank.

“Mari Kita lihat kepentingan yang lebih besar untuk bangsa ini. Kalau jalanan krodit kan kita juga yang dirugikan dan juga menjadi sorotan dunia.

Jadi saya secara pribadi tidak masalah ada kebijakan tersebut,” terang Luwir. Untuk menyiasati kebijakan tersebut, sebagai warga yang menjadi tuan rumah kegiatan Annual Meeting IMF-WB ini bisa lebih awal bepergian ke kantor.

Misalnya, jika diberlakukan pembatasan lalulintas ganjil genap pukul 06.00-09.00,  tentu warga harus dapat mendahului untuk berangkat bekerja dan begitu juga diberlakukan saat sore hari.

Selain itu, bisa cari jalan alternatif lain untuk pulang tidak melalui jalur yang diberlakukan pembatasan lalulintas ganjil genap tersebut.

“Mari dukung event besar ini agar nantinya Bali mendapat efek positif setelah kegiatan ini, ” terang pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Badung ini.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/