MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung mengklaim indeks kebahagian krama (masyarakat) Badung di angka 76,14.
Hal itu terungkap saat Badan Litbang Kabupaten Badung bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Badung menyelenggarakan launching Indeks Kebahagiaan Krama Badung tahun 2019 di Hotel Harris Kuta.
Kegiatan launching indeks kebahagian krama Badung ini untuk mempublikasikan angka dari tiga dimensi kebahagiaan masyarakat Badung kepada stakeholders atau pemangku kepentingan pembangunan di Badung.
Kepala Statistik Kab Badung Putu Minarni mengatakan, untuk menentukan indeks tersebut dilakukan survei dengan jumlah rumah tangga yang di cacah sebanyak 988 rumah tangga.
Nah, dari hasil perhitungan indeks kebahagian Kabupaten Badung tahun 2019 sebesar 76.14. Kondisi ini meningkat sebesar 0,67 persen dari Tahun 2018 lalu.
Angka tertinggi didukung oleh dimensi kepuasan hidup sebesar 76,64 sedangkan dari sisi dimensi perasaan sebesar 75,36 dan dari sisi dimensi menemukan makna hidup sebesar 76,36.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa yang unik dari hasil survei ini ternyata laki-laki di Badung indeks kepuasannya lebih tinggi yakni sebesar 76,21 dibandingkan perempuan sebesar 76,04.
“Sementara bila dilihat dari dimensi kepuasan hidup dengan indikator sub dimensi sosial masyarakat Badung lebih tinggi sebesar 79,28 bila dibandingkan dengan sub dimensi personal yang hanya 74,00, ” terangnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Cokorda Raka Darmawan menyambut baik kinerja dan program kegiatan kelitbangan yang dilahirkan oleh Badan Litbang dalam kurun 3 tahun terakhir.
Menurutnya bahwa evaluasi cek dan ricek menjadi demikian penting dan strategis guna penyempurnaan capaian program dan kegiatan serta kebijakan yang dilakukan oleh Pemkab Badung.
Nah, dari apa yang diprogramkan selama ini bila hasilnya negatif maka perlu dilakukan survei mendalam atas kebijakan dan kegiatan yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah.
“Jadi, saya pandang kerjasama Badan Litbang dengan BPS Badung ini amat sangat strategis. Mengingat pengecekan secara langsung melalui
pengukuran tingkat kepuasan masyarakat dan indeks kebahagian masyarakat ini akan menjadi indikator mengukur program dan kebijakan
strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat kita ketahui bersama secara terbuka,” pungkasnya. (dwi)