29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:16 AM WIB

Budiman Sutjatmiko Prediksi Indonesia Pada 2045 Bakal Hegemoni Dunia

DENPASAR – Indonesia akan berumur 100 tahun di tahun 2045 nanti. Pada usia emas itu, keanekaragaman budaya Indonesia diprediksi bisa menghegemoni dunia.

“Soft power Indonesia akan semakin dibutuhkan dunia untuk menjaga harmoni dalam tatanan masyarakat dunia yang semakin singular,” ujar Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia

Budiman Sudjatmiko dalam Webinar Nasional Pancasila yang diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali, Kamis kemarin (1/10).

Menurut mantan aktivis 98 ini, Indonesia punya keunikan tersendiri dibandingkan negara lain. Aneka ragam budaya setara dengan keanekaragaman budaya beberapa negara yang menjadi satu.

“Satu negara beragam budaya, berarti apa? Ada pengaruh Islam, pengaruh Katolik, pengaruh Hindu, satu negara beragam budaya.

Menangani satu Indonesia bagaikan menangani beberapa negara,” sambung Ketua Dewan Pengawas Koperasi Satelit Desa ini.

Penggagas Undang-Undang Desa ini juga mengajak generasi muda jangan sampai salah sisi sejarah. Menurutnya, pilihannya cuma dua yakni kembali ke masa lalu atau songsong masa depan.

Budiman memperkenalkan konsep Trisakti ABC, dengan merujuk pada konsepsi Trisakti Bung Karno. Ia menjelaskan bahwa konsep

Trisakti ABC mencakup tiga ide penting yang terdiri atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta).

Ia menjelaskan, 3A terkait dengan gerakan selaras dengan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan.

Sedangkan 3B terkait dengan penghasilan masyarakat yang mencukupi, terjaminnya hak atas data, dan akses pengembangan diri.

“Manusia Indonesia harus memiliki penghasilan minimum untuk kebutuhan dasarnya, harus memiliki hak atas data yang dihasilkan dari dirinya dan harus memiliki kesempatan untuk selalu mengembangkan potensi diri,” tegasnya.

Sedangkan 3C berhubungan dengan kemunculan generasi yang kaya ide-ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi kepada masyarakat luas.

Terkait cinta, cita, dan cipta, ia mengatakan generasi muda harus mencintai apa yang dilakukan mereka saat ini untuk menggapai cita dan memunculkan karya atau cipta.

Agar bisa menjadi hegemoni dunia pada tahun 2045, Budiman Sudjatmiko memaparkan, generasi muda harus bisa menjadi masyarakat yang bertransformasi.

“Generasi muda harus lincah dan adaptif. Lincah menggunakan teknologi yang selalu berkembang, dan adaptif dengan kemajuan zaman,” ucapnya.

Menyinggung soal peran Pancasila dalam kemajuan teknologi, Budiman menyatakan Pancasila harus disampaikan dengan cara yang mengikuti perkembangan zaman.

“Ada dua cara bagaimana Pancasila itu bisa disampaikan dengan gaya yang cool, harus entertaining, harus menginspirasi,

bukan ditakut-takuti supaya muncul dukungan terhadap Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika yang masif,” tandasnya.

DENPASAR – Indonesia akan berumur 100 tahun di tahun 2045 nanti. Pada usia emas itu, keanekaragaman budaya Indonesia diprediksi bisa menghegemoni dunia.

“Soft power Indonesia akan semakin dibutuhkan dunia untuk menjaga harmoni dalam tatanan masyarakat dunia yang semakin singular,” ujar Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia

Budiman Sudjatmiko dalam Webinar Nasional Pancasila yang diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali, Kamis kemarin (1/10).

Menurut mantan aktivis 98 ini, Indonesia punya keunikan tersendiri dibandingkan negara lain. Aneka ragam budaya setara dengan keanekaragaman budaya beberapa negara yang menjadi satu.

“Satu negara beragam budaya, berarti apa? Ada pengaruh Islam, pengaruh Katolik, pengaruh Hindu, satu negara beragam budaya.

Menangani satu Indonesia bagaikan menangani beberapa negara,” sambung Ketua Dewan Pengawas Koperasi Satelit Desa ini.

Penggagas Undang-Undang Desa ini juga mengajak generasi muda jangan sampai salah sisi sejarah. Menurutnya, pilihannya cuma dua yakni kembali ke masa lalu atau songsong masa depan.

Budiman memperkenalkan konsep Trisakti ABC, dengan merujuk pada konsepsi Trisakti Bung Karno. Ia menjelaskan bahwa konsep

Trisakti ABC mencakup tiga ide penting yang terdiri atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta).

Ia menjelaskan, 3A terkait dengan gerakan selaras dengan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan.

Sedangkan 3B terkait dengan penghasilan masyarakat yang mencukupi, terjaminnya hak atas data, dan akses pengembangan diri.

“Manusia Indonesia harus memiliki penghasilan minimum untuk kebutuhan dasarnya, harus memiliki hak atas data yang dihasilkan dari dirinya dan harus memiliki kesempatan untuk selalu mengembangkan potensi diri,” tegasnya.

Sedangkan 3C berhubungan dengan kemunculan generasi yang kaya ide-ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi kepada masyarakat luas.

Terkait cinta, cita, dan cipta, ia mengatakan generasi muda harus mencintai apa yang dilakukan mereka saat ini untuk menggapai cita dan memunculkan karya atau cipta.

Agar bisa menjadi hegemoni dunia pada tahun 2045, Budiman Sudjatmiko memaparkan, generasi muda harus bisa menjadi masyarakat yang bertransformasi.

“Generasi muda harus lincah dan adaptif. Lincah menggunakan teknologi yang selalu berkembang, dan adaptif dengan kemajuan zaman,” ucapnya.

Menyinggung soal peran Pancasila dalam kemajuan teknologi, Budiman menyatakan Pancasila harus disampaikan dengan cara yang mengikuti perkembangan zaman.

“Ada dua cara bagaimana Pancasila itu bisa disampaikan dengan gaya yang cool, harus entertaining, harus menginspirasi,

bukan ditakut-takuti supaya muncul dukungan terhadap Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika yang masif,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/