POLRESTA Denpasar ikut melakukan tracking setelah dua wisatawan domestik (wisdom) asal Surabaya, Jatim, dikabarkan terpapar virus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron seusai pulang berlibur dari Bali.
Seperti diketahui, varian baru ini sudah ditetapkan oleh WHO sebagai varian virus yang harus diwaspadai.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya sudah mengambil langka menelusuri sejumlah tempat yang pernah dikunjungi dua wisdom bersama keluarga saat berwisata di Bali.
“Kita sudah mengambil langkah-langkah pertemuan ke beberapa tempat yang kita duga dikunjungi oleh keluarga ini dan juga kita telusuri untuk memastikan. Tracking kira-kira siapa saja yang pernah kontak dengan yang bersangkutan,” kata Kombes Jansen di Polresta Denpasar, Senin (3/1/2022).
Kapolresta menjelaskan bahwa varian itu bukan berasal dari Bali. Kendati demikian, masyarakat Bali wajib waspada dan juga tetap menjaga kesehatan serta menjalankan protokol kesehatan.
Disebutkannya bahwa satu keluarga yang terdiri dari lima orang itu diketahui menginap di salah satu vila yang terletak di kawasan Nusa Dua, Bali.
“Kemudian kita sudah melakukan pendalaman terhadap pihak villa untuk memastikan aktivitas dari keluarga tersebut. Kami meminta kerja sama dari seluruh masyarakat untuk memutus persebaran virus korona varian baru ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya membenarkan bahwa ada wisatawan diketahui positif terpapar virus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron seusai berlibur di Bali.
Menurut Suarjaya, meski diduga terpapar Omicron usai berlibur dari Bali, namun sampai saat ini, pihaknya belum menemukan warga yang positif terpapar Omicron. “Sejauh ini belum ada, dan semoga tidak ada,” tegasnya.
Seperti diketahui Covid-19 varian Omicron dilaporkan telah terdeteksi di Jawa Timur (Jatim). Pasien pertama yang terdeteksi terjangkit disebut merupakan warga Surabaya yang habis berlibur dari Bali. Hal tersebut dibeberkan oleh Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Maria Inge Lusida.