29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:35 AM WIB

Bali Jadi Prioritas Vaksinasi, Proses Distribusi Vaksin Dikawal Ketat

MANGUPURA – Kepala Badan POM, Penny K. Lukito mengunjungi Puskesmal Abiansemal 1, di Abiansemal, Badung, Kamis (4/3/2021) sore. Kunjungannya kali ini untuk mengecek langsung proses pengelolaan vaksin covid-19 di tingkat bawah. 

Dikatakannya bahwa Bali diprioritaskan terkait pengawasan peredaran vaksin covdi-19. Dimana peran Badan POM memiliki tugas dalam mengawal keseluruhan rantai suplai distribusi vaksin. Mulai industri farmasi, Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga digunakan dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.

“Tentunya memastikan proses distribusi vaksin kami kawal betul. Karena Bali diprioritaskan karena pariwisata internasional sehingga menjadi perhatian nasional. Sehingga harus didukung vaksinasi yang efektif,” katanya kepada awak media di sela kunjungannya itu. 

Dijelaskannya, BPOM harus memastikan aspek mutu vaksin yang beredar. Sehingga nantinya vaksin yang bermutu akan sampai ke masyarkat yang berpengaruh pada imunitas yang baik bagi pencegahan penularan covid-19.

“Dari pemantauan tadi rasanya tidak ada penurunan kualitas vaksin. Yang penting temperaturnya dijaga. Temperatur suhunya Dua sampe delapan derajat Celcius  Kalau ada ditemukan vaksin yang rusak tentunya membutuhkan kerja sama kita semua. Memonitor vaksinnya. Kalau rusak akan diganti oleh Kemenkes,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya yang juga hadir dalam kesempatan itu menerangkan penyuntikan vaksin untuk tenaga kesehatan di Bali sudah melampaui 100 persen. Untuk tahap kedua sudah dimulai.

“Untuk Nakes sudah melampau 100 persen. Untuk tahap kedua di Nusa Dua kemarin sudah 5.000 dan di kabupaten sekitar 3 000. Kita dapatkan 130 ribu lebih dosis. Tidak ada biaya apapun. Free. Daerah juga menganggarkan tapi hanya untuk operasional di lapangan,” tandasnya.

MANGUPURA – Kepala Badan POM, Penny K. Lukito mengunjungi Puskesmal Abiansemal 1, di Abiansemal, Badung, Kamis (4/3/2021) sore. Kunjungannya kali ini untuk mengecek langsung proses pengelolaan vaksin covid-19 di tingkat bawah. 

Dikatakannya bahwa Bali diprioritaskan terkait pengawasan peredaran vaksin covdi-19. Dimana peran Badan POM memiliki tugas dalam mengawal keseluruhan rantai suplai distribusi vaksin. Mulai industri farmasi, Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga digunakan dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.

“Tentunya memastikan proses distribusi vaksin kami kawal betul. Karena Bali diprioritaskan karena pariwisata internasional sehingga menjadi perhatian nasional. Sehingga harus didukung vaksinasi yang efektif,” katanya kepada awak media di sela kunjungannya itu. 

Dijelaskannya, BPOM harus memastikan aspek mutu vaksin yang beredar. Sehingga nantinya vaksin yang bermutu akan sampai ke masyarkat yang berpengaruh pada imunitas yang baik bagi pencegahan penularan covid-19.

“Dari pemantauan tadi rasanya tidak ada penurunan kualitas vaksin. Yang penting temperaturnya dijaga. Temperatur suhunya Dua sampe delapan derajat Celcius  Kalau ada ditemukan vaksin yang rusak tentunya membutuhkan kerja sama kita semua. Memonitor vaksinnya. Kalau rusak akan diganti oleh Kemenkes,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya yang juga hadir dalam kesempatan itu menerangkan penyuntikan vaksin untuk tenaga kesehatan di Bali sudah melampaui 100 persen. Untuk tahap kedua sudah dimulai.

“Untuk Nakes sudah melampau 100 persen. Untuk tahap kedua di Nusa Dua kemarin sudah 5.000 dan di kabupaten sekitar 3 000. Kita dapatkan 130 ribu lebih dosis. Tidak ada biaya apapun. Free. Daerah juga menganggarkan tapi hanya untuk operasional di lapangan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/