29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:26 AM WIB

Pembelajaran Tatap Muka di Jembrana Menunggu Zona Kuning

NEGARA – Setelah masuk zona merah atau risiko tinggi selama dua bulan terakhir, zona risiko Covid-19 Jembrana mulai turun menjadi zona oranye atau risiko sedang. Karena itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana, menyiapkan rencana untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka jika risiko turun lagi.

 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, persiapan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir tahun 2020 lalu, karena targetnya awal Januari 2021 sudah mulai pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun karena Jembrana masuk dalam zona merah atau risiko tinggi, maka pembelajaran tatap muka ditunda.

 

Menurutnya, persiapan yang dibutuhkan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah adalah sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan. Selain itu, izin dari orang tua siswa untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, serta sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi sekolah.

 

Penentunya zona risiko Covid-19. Jika masih zona merah maka masih belum boleh dilaksanakan pembelajaran tatap muka. “Tergantung nanti situasi Covid-19, jika sudah masuk zona yang diizinkan untuk belajar tatap muka akan kami laksanakan,” jelasnya.

 

Wartini menambahkan, orang tua siswa sudah membuat surat persetujuan untuk pembelajaran tatap muka. Jika sudah masuk dalam zona kuning atau zona kuning, maka dinas akan meminta persetujuan pada bupati untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Pada prinsipnya pembelajaran tatap muka mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat,” tegasnya.

 

Kepala bidang pendidikan dasar Jembrana I Nyoman Wenten menambahkan, meskipun sudah masuk zona kuning belum tentu semua sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Artinya, kegiatan tatap muka di sekolah masih tetap dilakukan secara terbatas, tergantung zona di masing-masing desa wilayah sekolah.

 

“Kalau zona desanya sudah hijau atau kuning dan zona kabupaten tidak marah, maka akan dilakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas,” terangnya.

Menurut Wenten, harapan guru dan orang tua siswa berharap segera bisa melaksanakan tatap muka. Namun karena zona risiko masih tinggi belum memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar.

 

“Sekarang tergantung situasi Covid-19, jika zona risiko sudah rendah bisa dilaksanakan. Karena kesehatan nomor satu,” tandasnya.

NEGARA – Setelah masuk zona merah atau risiko tinggi selama dua bulan terakhir, zona risiko Covid-19 Jembrana mulai turun menjadi zona oranye atau risiko sedang. Karena itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana, menyiapkan rencana untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka jika risiko turun lagi.

 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, persiapan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir tahun 2020 lalu, karena targetnya awal Januari 2021 sudah mulai pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun karena Jembrana masuk dalam zona merah atau risiko tinggi, maka pembelajaran tatap muka ditunda.

 

Menurutnya, persiapan yang dibutuhkan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah adalah sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan. Selain itu, izin dari orang tua siswa untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, serta sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi sekolah.

 

Penentunya zona risiko Covid-19. Jika masih zona merah maka masih belum boleh dilaksanakan pembelajaran tatap muka. “Tergantung nanti situasi Covid-19, jika sudah masuk zona yang diizinkan untuk belajar tatap muka akan kami laksanakan,” jelasnya.

 

Wartini menambahkan, orang tua siswa sudah membuat surat persetujuan untuk pembelajaran tatap muka. Jika sudah masuk dalam zona kuning atau zona kuning, maka dinas akan meminta persetujuan pada bupati untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Pada prinsipnya pembelajaran tatap muka mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat,” tegasnya.

 

Kepala bidang pendidikan dasar Jembrana I Nyoman Wenten menambahkan, meskipun sudah masuk zona kuning belum tentu semua sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Artinya, kegiatan tatap muka di sekolah masih tetap dilakukan secara terbatas, tergantung zona di masing-masing desa wilayah sekolah.

 

“Kalau zona desanya sudah hijau atau kuning dan zona kabupaten tidak marah, maka akan dilakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas,” terangnya.

Menurut Wenten, harapan guru dan orang tua siswa berharap segera bisa melaksanakan tatap muka. Namun karena zona risiko masih tinggi belum memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar.

 

“Sekarang tergantung situasi Covid-19, jika zona risiko sudah rendah bisa dilaksanakan. Karena kesehatan nomor satu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/