RadarBali.com – Kesiapan infrastruktur menjadi kunci penanganan pengungsi Gunung Agung relatif berjalan sempurna.
Apalagi, ada jaminan kesiapan infrastruktur dan fasilitas layanan tetap berjalan normal ketika erupsi Gunung Agung terjadi.
Misalnya untuk layanan listrik ketika gardu induk PLN terdampak, maka akan dipersiapkan genset di sejumlah posko pengungsi.
“Untuk alat komunikasi juga lancar, karena provider menyiapkan BTS. Jadi pelaku pariwisata, silakan anjurkan wisman datang ke Bali. Asal jangan naik, jangan ada paket Gunung Agung. Kalau gunung lain boleh,” jelas Pastika.
Hingga saat ini, para pengungsi di beberapa titik sudah berangsur pulang ke rumah masing-masing. Dia mengklaim, 70 ribu pengungsi sudah perlahan pulang.
Bahkan nantinya, ketika ada peningkatan aktivitas Gunung Agung, mantan Kapolda Bali ini meminta masyarakat mengungsi tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Ada 250 bale banjar di Karangasem siap menampung, wantilan Pura, Bale serbaguna disediakan. Sehingga pengungsi tidak ada lagi meluber ke seluruh Bali,” tuturnya.
Pastika juga menjamin, logistik masih sangat cukup, selain itu dia juga memastikan anggaran untuk logistik tersedia tanpa batas.
Bahkan, bantuan dari pihak Amerika dia tolak, karena sejauh ini ketersediaan logistik masih banyak dan cukup untuk para pengungsi.
“Minyak, beras berton-ton kita ada. Sayur sampai busuk-busuk karena saking banyaknya. Anggaran memang sampai saat ini belum ditambah, karena bantuan dari penyumbang sangat banyak,” pungkasnya.