27.8 C
Jakarta
12 Desember 2024, 1:46 AM WIB

Kerugian Bencana di Badung Ditaksir Mencapai Rp 3,2 M Lebih

MANGUPURA – Karena cuaca ekstrem belakangan ini memicu terjadi bencana alam. Tak terkecuali di Kabupaten Badung.

Bencana tersebut memicu kerusakan sejumlah infrastruktur dan juga pemukiman warga Badung. BPBD Badung mencatat, akibat bencana, kerugian ditaksir mencapai Rp 3.2 miliar.

Kerugian itu dihitung berdasar rekapitulasi kejadian sejak awal tahun. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari mencatat, ada 62 titik kejadian bencana alam di Badung.

Mulai dari tanah longsor, banjir, dan juga pohon tumbang.

Bencana paling banyak adalah pohon tumbang, yang tercatat mencapai 17 kejadian. Kejadian ini akibat hujan yang disertai angin kencang.

Selain pohon tumbang juga telah terjadi banjir sebanyak 10 titik, tanah longsor 15 titik, kebakaran 9 titik, senderan jebol 5 titik, dan tembok rumah longsor 3 titik. 

Tidak hanya itu, ada juga pelinggih roboh, jalan jebol, dan jalan rusak masing-masing 1 titik. “Kami bekerja cepat, supaya kerusakan dapat segera ditangani,” jelas Ermy Setiari, Minggu (4/2).

Dengan banyaknya bencana alam yang terjadi, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tanggap terhadap bencana, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kami berharap masyarakat berhati-hati, karena kita tidak bisa memprediksi cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana,” ungkapnya. 

MANGUPURA – Karena cuaca ekstrem belakangan ini memicu terjadi bencana alam. Tak terkecuali di Kabupaten Badung.

Bencana tersebut memicu kerusakan sejumlah infrastruktur dan juga pemukiman warga Badung. BPBD Badung mencatat, akibat bencana, kerugian ditaksir mencapai Rp 3.2 miliar.

Kerugian itu dihitung berdasar rekapitulasi kejadian sejak awal tahun. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari mencatat, ada 62 titik kejadian bencana alam di Badung.

Mulai dari tanah longsor, banjir, dan juga pohon tumbang.

Bencana paling banyak adalah pohon tumbang, yang tercatat mencapai 17 kejadian. Kejadian ini akibat hujan yang disertai angin kencang.

Selain pohon tumbang juga telah terjadi banjir sebanyak 10 titik, tanah longsor 15 titik, kebakaran 9 titik, senderan jebol 5 titik, dan tembok rumah longsor 3 titik. 

Tidak hanya itu, ada juga pelinggih roboh, jalan jebol, dan jalan rusak masing-masing 1 titik. “Kami bekerja cepat, supaya kerusakan dapat segera ditangani,” jelas Ermy Setiari, Minggu (4/2).

Dengan banyaknya bencana alam yang terjadi, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tanggap terhadap bencana, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kami berharap masyarakat berhati-hati, karena kita tidak bisa memprediksi cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/