29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:33 AM WIB

Jalur Siswa Miskin Tak Laku, Dewan Usul Bangun Sekolah Baru

DENPASAR – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Denpasar resmi diumumkan kemarin (4/7) secara online.

Yang menarik, jalur khusus siswa kurang mampu ternyata tidak laku di Denpasar. Dari 12 SMP Negeri, hanya 2 sekolah yang jalur khusus siswa kurang mampu terpenuhi, yakni SMPN 2 dan SMPN 4 Denpasar.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengungkapkan, kuota khusus siswa kurang mampu yakni 10 persen dari daya tampung sekolah.

Misal daya tampung sekolah 300 siswa, maka kuota khusus siswa kurang mampu 30 siswa. Menurut Gunawan, minimnya peminat khusus siswa kurang mampu bisa dimaknai keberhasilan Pemkot Denpasar menuntaskan kemiskinan.

Bahkan, pihaknya juga berharap jalur siswa kurang mampu tidak banyak peminat. “Semakin sedikit yang mendaftar jalur siswa miskin (kurang mampu, Red) maka semakin berhasil pemerintah,” kata Gunawan.

Jalur lainnya yang sepi peminat adalah jalur penghargaan untuk siswa yang tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB).

Khusus jalur penghargaan, siswa yang tampil di PKB mewakili Denpasar diberi penghargaan khusus masuk sekolah.

Sedangkan dua jalur lainnya, yakni jalur prestasi dan jalur zonasi semua terpenuhi. Hanya saja, lanjut Gunawan, untuk jalur zonasi masih banyak pertanyaan dari orang tua.

Banyak orang tua tidak bisa menerima anaknya tidak diterima sekolah tertentu, padahal memiliki nilai yang sama dengan siswa lain yang diterima.

Dijelaskan Gunawan, aturan sudah jelas untuk jalur zonasi, siswa yang memiliki nilai sama maka penyisihannya diurut berdasar nilai mata pelajaran.

Nilai bahasa Indonesia tertinggi yang berhak lolos. Jika masih sama dilihat nilai matematikanya. Bila masih sama, maka dilihat nilai IPA. “Terakhir, kalau masih sama nilainya maka dilihat umurnya,” imbuh Gunawan. 

DENPASAR – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Denpasar resmi diumumkan kemarin (4/7) secara online.

Yang menarik, jalur khusus siswa kurang mampu ternyata tidak laku di Denpasar. Dari 12 SMP Negeri, hanya 2 sekolah yang jalur khusus siswa kurang mampu terpenuhi, yakni SMPN 2 dan SMPN 4 Denpasar.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengungkapkan, kuota khusus siswa kurang mampu yakni 10 persen dari daya tampung sekolah.

Misal daya tampung sekolah 300 siswa, maka kuota khusus siswa kurang mampu 30 siswa. Menurut Gunawan, minimnya peminat khusus siswa kurang mampu bisa dimaknai keberhasilan Pemkot Denpasar menuntaskan kemiskinan.

Bahkan, pihaknya juga berharap jalur siswa kurang mampu tidak banyak peminat. “Semakin sedikit yang mendaftar jalur siswa miskin (kurang mampu, Red) maka semakin berhasil pemerintah,” kata Gunawan.

Jalur lainnya yang sepi peminat adalah jalur penghargaan untuk siswa yang tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB).

Khusus jalur penghargaan, siswa yang tampil di PKB mewakili Denpasar diberi penghargaan khusus masuk sekolah.

Sedangkan dua jalur lainnya, yakni jalur prestasi dan jalur zonasi semua terpenuhi. Hanya saja, lanjut Gunawan, untuk jalur zonasi masih banyak pertanyaan dari orang tua.

Banyak orang tua tidak bisa menerima anaknya tidak diterima sekolah tertentu, padahal memiliki nilai yang sama dengan siswa lain yang diterima.

Dijelaskan Gunawan, aturan sudah jelas untuk jalur zonasi, siswa yang memiliki nilai sama maka penyisihannya diurut berdasar nilai mata pelajaran.

Nilai bahasa Indonesia tertinggi yang berhak lolos. Jika masih sama dilihat nilai matematikanya. Bila masih sama, maka dilihat nilai IPA. “Terakhir, kalau masih sama nilainya maka dilihat umurnya,” imbuh Gunawan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/