KUTA – Sepekan jelang perayaan Imlek, Wihara Dharmayana Kuta, Badung, mulai dihias. Kemarin (5/2) para pengurus wihara hingga muda-mudi tampak sibuk membersihkan stupa, arca, dan areal sekitar wihara.
Prosesi pencucian rupang dan pembersihan kawasan vihara itu merupakan rutinitas yang selalu dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek setiap tahunnya.
Namun, perayaan Imlek di tahun shio kerbau logam ini dipastikan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penyebabnya tidak lain karena pandemi Covid-19. Umat yang bersih-bersih wihara jumlahnya dibatasi hanya sekitar 50 orang.
Selain dari pengurus wihara, juga hadir pengurus banjar setempat dan aparat keamanan. Tidak hanya acara bersih-bersih wihara yang dibatasi, orang yang bersembahyang ke wihara juga bakal dibatasi.
“Di masa pandemi ini, kami mengimbau pada umat agar sebisanya bersembahyang di rumah saja untuk menghindari kerumunan,” ujar penanggungjawab Wihara Dharmayana Kuta, Adi Dharmaja, 54.
Dijelaskan lebih lanjut, perayaan Imlek dimulai tanggal 5 Februari kemarin. Selanjutnya, para pengurus wihara
juga sudah mengadakan rapat yang melibatkan aparat keamanan untuk peribadatan saat puncak Imlek yang jatuh pada 12 Feruari 2021.
Rapat disepakati pengurus wihara telah membentuk tim khusus untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes).
Tim tersebut terdiri dari muda-mudi, dibantu linmas, dan aparat kepolisian. Jika sebelum pandemi empat pintu dibuka untuk umat, maka saat pandemi ini hanya dua pintu saja yang dibuka.
“Kami juga sudah antisipasi wihara buka sampai pukul 20.00. Biasanya sebelum pandemi wihara buka sampai pukul 00.00,” tegasnya.
Untuk diketahui, tahun kerbau logam sendiri bermakna pertanda akan harapan baru di tahun yang baru.
Tahun shio kerbau logam juga menjadi sebuah momentum untuk semua orang agar dapat bangkit dan bekerja giat setelah satu tahun yang penuh dengan tantangan.