26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:44 AM WIB

Kasus di Bali Naik, Pasien Meninggal Tambah 3 Orang, Ini Kata Dr Reisa

DENPASAR – Kasus positif Covid 19 di Bali berdasar data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 terus memperlihatkan peningkatan.

Belum ada tanda-tanda kasus Covid-19 di Bali melandai. “Hari ini ada tambahan positif 51 orang sehingga secara akumulatif menjadi 1.900 orang pasien,” ujar Dewa Made Indra, Ketua Harian GTPP Bali, Senin (6/7).

Saat kasus menunjukkan peningkatan, angka kesembuhan justru kenaikannya tidak terlalu tajam. GTPP melaporkan hanya ada 7 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.

Sehingga secara akumulatif pasien sembuh menjadi 974 orang.

Kabar dukanya, yang meninggal bertambah 3 orang dan kini menjadi 23 orang. Kasus aktif pun masih tinggi. Yang masih menjalani perawatan sebanyak 900 orang WNI dan 3 WNA.

Dengan terus bertambahnya pasien Covid-19, GTPP mengajak masyarakat tetap fokus menerapkan pola hidup sehat, memakai masker, rajin cuci tangan, dan physical distancing.

Masyarakat sendiri dapat menggunakan masker kain maupun bedah apabila di ruang publik. Penggunaan masker dengan tepat dapat mencegah penularan virus penyebab Covid-19.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, memakai masker menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penularan.

Efektivitas memakai masker dengan baik dan benar dapat menekan peluang penularan lebih dari 50 persen. Mengutip dari sebuah penelitian, setiap individu diwajibkan untuk memakai masker selama masa pandemi.

Penggunaan masker dengan tepat perlu memperhatikan beberapa hal. Menurutnya, sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol. 

“Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung, dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker,” kata dokter Reisa

Lalu hindari menyentuh masker saat digunakan. “Bila tersentuh, segera cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau menggunakan cairan pembersih tangan,” ujarnya. 

Makser kain dapat dipakai maskimal hanya empat jam dan harus diganti dengan masker baru dan bersih apabila masker yang dipakai basah atau lembab.

Dokter Reisa menyarankan masyarakat untuk membawa beberapa masker selama beraktivitas. Ia mengatakan, untuk membuka masker, lepaskan dari belakang perlahan-lahan, dengan hanya menyentuh bagian talinya, menjauhi wajah dan pakaian. 

“Jangan sentuh bagian depan masker. Untuk masker satu kali pakai, segera buang di tempat sampah tertutup atau kantong plastik.

Untuk masker kain, masukkan ke dalam kantong kertas atau kantong kain, atau menggunakan kantong plastik. Pisahkan dari barang bawaan yang lain. Sesampai di rumah, segera cuci dengan deterjen,” pesannya.

Pemakaian masker hanya efektif apabila individu menerapkan protokol kesehatan lain, seperti disiplin tetap jaga jarak aman antara satu dan dua meter, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik. 

“Ada beberapa jenis masker yaitu masker medis. Ini adalah masker bedah atau masker N95, masker yang ditujukan untuk keperluan medis.

Misalnya, untuk tenaga kesehatan, orang sakit, dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis ini,” paparnya.

Selanjutnya, adalah masker nonmedis yaitu, masker kain. Orang sehat cukup menggunakan masker kain. Dokter Reisa mengatakan, masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki tiga lapisan kain. 

Masker nonmedis yang terdiri dari tiga lapisan tersebut yaitu lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti, katun, lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun,

seperti polipropilena dan lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap air seperti, polyester atau campuran polyester. 

Dokter Reisa berpesan kepada masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar.

“Maka, kita segera bisa putus rantai penularan COVID-19. Mari berupaya agar pandemi dapat segera kita lalui. Kita pasti bisa,” tuturnya. 

DENPASAR – Kasus positif Covid 19 di Bali berdasar data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 terus memperlihatkan peningkatan.

Belum ada tanda-tanda kasus Covid-19 di Bali melandai. “Hari ini ada tambahan positif 51 orang sehingga secara akumulatif menjadi 1.900 orang pasien,” ujar Dewa Made Indra, Ketua Harian GTPP Bali, Senin (6/7).

Saat kasus menunjukkan peningkatan, angka kesembuhan justru kenaikannya tidak terlalu tajam. GTPP melaporkan hanya ada 7 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.

Sehingga secara akumulatif pasien sembuh menjadi 974 orang.

Kabar dukanya, yang meninggal bertambah 3 orang dan kini menjadi 23 orang. Kasus aktif pun masih tinggi. Yang masih menjalani perawatan sebanyak 900 orang WNI dan 3 WNA.

Dengan terus bertambahnya pasien Covid-19, GTPP mengajak masyarakat tetap fokus menerapkan pola hidup sehat, memakai masker, rajin cuci tangan, dan physical distancing.

Masyarakat sendiri dapat menggunakan masker kain maupun bedah apabila di ruang publik. Penggunaan masker dengan tepat dapat mencegah penularan virus penyebab Covid-19.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, memakai masker menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penularan.

Efektivitas memakai masker dengan baik dan benar dapat menekan peluang penularan lebih dari 50 persen. Mengutip dari sebuah penelitian, setiap individu diwajibkan untuk memakai masker selama masa pandemi.

Penggunaan masker dengan tepat perlu memperhatikan beberapa hal. Menurutnya, sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol. 

“Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung, dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker,” kata dokter Reisa

Lalu hindari menyentuh masker saat digunakan. “Bila tersentuh, segera cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, minimal 20 detik atau menggunakan cairan pembersih tangan,” ujarnya. 

Makser kain dapat dipakai maskimal hanya empat jam dan harus diganti dengan masker baru dan bersih apabila masker yang dipakai basah atau lembab.

Dokter Reisa menyarankan masyarakat untuk membawa beberapa masker selama beraktivitas. Ia mengatakan, untuk membuka masker, lepaskan dari belakang perlahan-lahan, dengan hanya menyentuh bagian talinya, menjauhi wajah dan pakaian. 

“Jangan sentuh bagian depan masker. Untuk masker satu kali pakai, segera buang di tempat sampah tertutup atau kantong plastik.

Untuk masker kain, masukkan ke dalam kantong kertas atau kantong kain, atau menggunakan kantong plastik. Pisahkan dari barang bawaan yang lain. Sesampai di rumah, segera cuci dengan deterjen,” pesannya.

Pemakaian masker hanya efektif apabila individu menerapkan protokol kesehatan lain, seperti disiplin tetap jaga jarak aman antara satu dan dua meter, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik. 

“Ada beberapa jenis masker yaitu masker medis. Ini adalah masker bedah atau masker N95, masker yang ditujukan untuk keperluan medis.

Misalnya, untuk tenaga kesehatan, orang sakit, dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis ini,” paparnya.

Selanjutnya, adalah masker nonmedis yaitu, masker kain. Orang sehat cukup menggunakan masker kain. Dokter Reisa mengatakan, masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki tiga lapisan kain. 

Masker nonmedis yang terdiri dari tiga lapisan tersebut yaitu lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti, katun, lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun,

seperti polipropilena dan lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap air seperti, polyester atau campuran polyester. 

Dokter Reisa berpesan kepada masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar.

“Maka, kita segera bisa putus rantai penularan COVID-19. Mari berupaya agar pandemi dapat segera kita lalui. Kita pasti bisa,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/