MANGUPURA – Puskesmas Abiansemal I, Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung tunjuk sebagai tempat pelaksanaan simulasi vaksinasi covid-19.
Senin kemarin (5/10) telah dilakukan simulasi dan ditarget awal tahun 2021 sudah bisa dilaksanakan vaksinasi massal di seluruh tanah air.
Simulasi kali ini langsung diterapkan mulai pendaftaran, pemeriksaan suhu tubuh, kemudian menuju ruang vaksinasi dan terakhir ke ruang observasi.
Simulasi di hari pertama kemarin telah berjalan dengan lancar. Simulasi tersebut langsung ditinjau oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. H. Muhammad Budi Hidayat, didampingi Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana, Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta dan Kepala OPD terkait.
“Simulai kali ini sudah bagus, sudah sesuai standar, mulai dari dari mulai pendaftaran sampai pemeriksaan suhu lalu menuju ruang vaksinasi, dari ruang vaksinasi ke ruang observasi,
semua sudah bagus. Sebetulnya teman-teman di puskesmas sudah biasa melakukan pelayanan vaksinasi, cuma karena ini vaksin covid-19 yang baru jadi
kita buat simulasinya lagi,” terang Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. H. Muhammad Budi Hidayat.
Secara umum, simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 sudah bagus walaupun dalam beberapa hal masih ada yang perlu disempurnakan.
Rencana simulasi berikutnya bakal dilanjutkan Selasa (6/10) hari ini. Menurutnya, pertimbangan memilih Bali untuk program simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 karena Bali daerah wisata.
Pada tahap awal, vaksin Covid-19 bakal diberikan kepada masyarakat dan petugas kesehatan. “Ada dua yang rencana dipilih, yakni Kota Bogor dan Badung (Bali). Kalau Bogor dekat dengan Jakarta.
Sedangkan Bali karena sebagai daerah pariwisata. Jadi kita ingin meyakinkan masyarakat dunia bahwa Bali aman.
Namun, final tidaknya sedang kita siapkan. Ini akan pastikan dulu baru kita akan lapor ke pimpinan,” beber Budi Hidayat.
Disinggung mengenai potensi bahaya atau tidaknya vaksin tersebut, Budi Hidayat mengakui sekarang sedang diteliti dan diupayakan untuk meminimalisasi resiko yang akan terjadi.
Namun kalau memang ada resiko pasti tidak akan gunakan. Sesuai rencana program simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan pada awal Januari 2021.
“Target awal Januari 2021, kemungkinan bisa mundur dan bisa maju, tergantung dari hasil nanti,” pungkasnya.