26 C
Jakarta
21 September 2024, 3:20 AM WIB

Dua Alat PCR Tersedia, RSD Mangusada Maksimalkan Tes Swab

MANGUPURA – Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada memaksimalkan layanan tes swab bagi masyarakat.

Karena plat merah ini telah memiliki dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memeriksa sampel swab. Sehingga penanganan pasien covid-19 ini cepat terdeteksi dan tertangani.

Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa  mengatakan  RSD Mangusada kini suda dua alat PCR. Namun satunya  masih dilakukan tahap uji coba.

Dua alat PCR yang ada di RSD Mangusada merupakan bantuan dari Provinsi Bali dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kita di RSD Mangusada kini memiliki dua alat PCR. Namun alat yang masih diuji coba itu bantuan dari BNPB, karena dua hari lalu atau Senin (2/11)

kita baru menerimanya. Kurang lebih perlu dua sampai tiga minggu untuk melakukan uji coba, ” jelas dr. Ketut Japa.

Kata dia, adanya dua alat PCR  tentu diharapkan bisa  mempercepat proses swab.  Bahkan ditargetkan proses  pengambilan sampel, pemeriksaan dan uji lab,  itu hanya bisa selesai satu hari sudah selesai.

“Jadi kami inginkan hasil swab keluar maksimal 8 jam lamanya. Misalnya pagi kita swab, sore sudah keluar hasilnya,” katanya.

Kata dia, dengan kehadiran dua alat PCS ini diharapkan bisa  memaksimalkan tenaga medis untuk melakukan penanganan covid-19 khususnya saat pengambilan sampel swab.  

“Intinya lebih cepat lebih baik. Itu artinya jika cepat bisa digunakan maka cepat pula penanganan covid-19 kita di Badung,” bebernya.

Lebih lanjut,  untuk alas PCR yang diberikan oleh Provinsi Bali itu bisa menerima 180 sample setiap harinya.

Bahkan, dengan adanya penambahan alat dari PNBP pihaknya menargetkan bisa menerima 280 sample per hari.

“Alat PCR dari BNPB ini statusnya diberikan meminjam sampai bulan Desember mendatang. Termasuk juga kami diberikan dua petugas lab PCR,” jelasnya.

Imbuhnya, sebelum bertugas para medis juga  diberikan pemahaman terkait penggunaan alat PCR tersebut.

“Jadi yang bertugas  ada lima orang , yang menggunakan dua shift yakni shift pagi dan sore. Itu artinya dalam sehari harus ada 10 orang yang bertugas,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada memaksimalkan layanan tes swab bagi masyarakat.

Karena plat merah ini telah memiliki dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memeriksa sampel swab. Sehingga penanganan pasien covid-19 ini cepat terdeteksi dan tertangani.

Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa  mengatakan  RSD Mangusada kini suda dua alat PCR. Namun satunya  masih dilakukan tahap uji coba.

Dua alat PCR yang ada di RSD Mangusada merupakan bantuan dari Provinsi Bali dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kita di RSD Mangusada kini memiliki dua alat PCR. Namun alat yang masih diuji coba itu bantuan dari BNPB, karena dua hari lalu atau Senin (2/11)

kita baru menerimanya. Kurang lebih perlu dua sampai tiga minggu untuk melakukan uji coba, ” jelas dr. Ketut Japa.

Kata dia, adanya dua alat PCR  tentu diharapkan bisa  mempercepat proses swab.  Bahkan ditargetkan proses  pengambilan sampel, pemeriksaan dan uji lab,  itu hanya bisa selesai satu hari sudah selesai.

“Jadi kami inginkan hasil swab keluar maksimal 8 jam lamanya. Misalnya pagi kita swab, sore sudah keluar hasilnya,” katanya.

Kata dia, dengan kehadiran dua alat PCS ini diharapkan bisa  memaksimalkan tenaga medis untuk melakukan penanganan covid-19 khususnya saat pengambilan sampel swab.  

“Intinya lebih cepat lebih baik. Itu artinya jika cepat bisa digunakan maka cepat pula penanganan covid-19 kita di Badung,” bebernya.

Lebih lanjut,  untuk alas PCR yang diberikan oleh Provinsi Bali itu bisa menerima 180 sample setiap harinya.

Bahkan, dengan adanya penambahan alat dari PNBP pihaknya menargetkan bisa menerima 280 sample per hari.

“Alat PCR dari BNPB ini statusnya diberikan meminjam sampai bulan Desember mendatang. Termasuk juga kami diberikan dua petugas lab PCR,” jelasnya.

Imbuhnya, sebelum bertugas para medis juga  diberikan pemahaman terkait penggunaan alat PCR tersebut.

“Jadi yang bertugas  ada lima orang , yang menggunakan dua shift yakni shift pagi dan sore. Itu artinya dalam sehari harus ada 10 orang yang bertugas,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/