33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:03 PM WIB

Badung Klaim Babi Mati Mendadak Bukan Terpapar Virus ASF

MANGUPURA ­- Publikasi hasil laboratorium Bali Besar Veteriner (BBVet) Medan terkait babi mati mendadak  di Bali berbeda dengan di Badung.

Sebelumnya, Pemprov Bali menyatakan babi mati mendadak di beberapa wilayah di Bali positif terpapar African Swine Fever (ASF).

Namun, di Kabupaten Badung kematian babi tersebut dibantah karena positif ASF. Justru hasilnya negatif ASF.

“Memang benar hasil lab yang kami terima negatif ASF dan negatif CSF (Classical Swine Fever). Dari 23 sampel, yang keluar sudah 16 sampel.

Hasil lab yang menyatakan positif sampai saat ini belum ada,” tegas kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana.

Sementara untuk  sampel yang hasilnya belum keluar, Wijana mengaku belum mengetahui kapan hasilnya akan dirilis.

“Kami sudah koordinasikan dengan provinsi, sampai saat ini belum ada kepastian kapan hasil lab BBVet Medan akan turun,” ucapnya.

Upaya mencegah penyebaran penyakit babi, pihaknya terus gencar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit yang sedang berkembang serta cara penanggulangannya.

Mengingat belum ada obat atau pun vaksin yang direkomendasi, maka satu-satunya cara untuk mencegah dan memutus mata rantai penyakit ini adalah dengan bio sekuriti secara ketat.

Yaitu menjaga kebersihan kandang, spraying dengan desinfektan, membatasi lalu lintas orang, barang, alat, maupun hewan ke dalam kandang untuk mencegah kontaminasi virus.

“Kami juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia serta daging babi yang sehat setelah diolah dengan baik, aman untuk dikonsumsi,”  terangnya.

 

MANGUPURA ­- Publikasi hasil laboratorium Bali Besar Veteriner (BBVet) Medan terkait babi mati mendadak  di Bali berbeda dengan di Badung.

Sebelumnya, Pemprov Bali menyatakan babi mati mendadak di beberapa wilayah di Bali positif terpapar African Swine Fever (ASF).

Namun, di Kabupaten Badung kematian babi tersebut dibantah karena positif ASF. Justru hasilnya negatif ASF.

“Memang benar hasil lab yang kami terima negatif ASF dan negatif CSF (Classical Swine Fever). Dari 23 sampel, yang keluar sudah 16 sampel.

Hasil lab yang menyatakan positif sampai saat ini belum ada,” tegas kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana.

Sementara untuk  sampel yang hasilnya belum keluar, Wijana mengaku belum mengetahui kapan hasilnya akan dirilis.

“Kami sudah koordinasikan dengan provinsi, sampai saat ini belum ada kepastian kapan hasil lab BBVet Medan akan turun,” ucapnya.

Upaya mencegah penyebaran penyakit babi, pihaknya terus gencar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit yang sedang berkembang serta cara penanggulangannya.

Mengingat belum ada obat atau pun vaksin yang direkomendasi, maka satu-satunya cara untuk mencegah dan memutus mata rantai penyakit ini adalah dengan bio sekuriti secara ketat.

Yaitu menjaga kebersihan kandang, spraying dengan desinfektan, membatasi lalu lintas orang, barang, alat, maupun hewan ke dalam kandang untuk mencegah kontaminasi virus.

“Kami juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia serta daging babi yang sehat setelah diolah dengan baik, aman untuk dikonsumsi,”  terangnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/