29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:14 AM WIB

Panjang Tol Gilimanuk – Mengwi 95 Km, Start Proyek 2021, Tuntas 2024

MANGUPURA – Impian masyarakat Bali memiliki jalan tol penghubung Gilimanuk – Denpasar, tinggal menunggu waktu.

Menurut rencana, jalan tol yang dimulai dari Gilimanuk, Melaya,  Jembrana  menuju Desa Sembung, Mengwi, Badung, bakal diwujudkan dalam waktu dekat.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, kemarin (6/8) kemarin Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono didampingi Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peninjauan ke Desa Sembung, Mengwi, Badung.

Tol yang dirancang  memiliki panjang mencapai 95 km diprediksi menelan anggaran sebanyak Rp 13 hingga 14 triliun.

Berdasar desain awal tol Gilimanuk – Mengwi ini memiliki panjang mencapai 95 km. Mengambil start di sekitar Cekik, Gilimanuk, akan melewati Kabupaten Tabanan, hingga berakhir di Mengwi. 

Ada empat jalan keluar tol yakni di Desa Kaliakah pada km 24, Desa Dangin Tukadaya km 32, dan Desa Pekutatan km 54.

Kemudian Desa Antosari km 76/77. Finishnya di Desa Sembung, Mengwi pada km 95. Ada tiga titik rest area yang disiapkan.

Yakni Desa Melaya di km 12, Yehsumbul km 49/50, dan Desa Bajera km 78. Dengan kecepatan 80 km, dari start sampai finish bisa ditempuh dalam waktu 1 jam jika tanpa hambatan.

“Trasenya (rute) sudah ditentukan. Saat keluar kapal di pelabuhan Gilimanuk, itu akan langsung masuk di muka jalan tolnya,” ungkap Gubernur Bali I Wayan Koster.

Pengerjaan tol ini direncanakan tiga tahap. Pertama dari Pekutatan, Jembrana hingga ke daerah Soka, Tabanan.

Kedua, dari Soka ke Mengwi, Badung. Tahap tiga barulah dari Gilimanuk ke Soka.  Kemudian, dilanjutkan dengan tahap pembebasan lahan.

 Itu perlu diawali dengan izin pemrakarsa dari pihak ketiga kepada kementerian PUPR. Setelah itu, pemerintah Provinsi Bali akan mengeluarkan izin penetapan lokasi.

“Sehingga Oktober itu bisa tender, Desember selesai. Awal tahun 2021 itu sudah bisa mulai tahapan satu ini,”  ujar Koster.

Lebih lanjut, jika start 2021, maka proyek ini diperkirakan selesai awal 2024. Proses yang memakan waktu biasanya adalah pembebasan lahan. “Pembebasan lahan, saya akan bantu penuh,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Impian masyarakat Bali memiliki jalan tol penghubung Gilimanuk – Denpasar, tinggal menunggu waktu.

Menurut rencana, jalan tol yang dimulai dari Gilimanuk, Melaya,  Jembrana  menuju Desa Sembung, Mengwi, Badung, bakal diwujudkan dalam waktu dekat.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, kemarin (6/8) kemarin Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono didampingi Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peninjauan ke Desa Sembung, Mengwi, Badung.

Tol yang dirancang  memiliki panjang mencapai 95 km diprediksi menelan anggaran sebanyak Rp 13 hingga 14 triliun.

Berdasar desain awal tol Gilimanuk – Mengwi ini memiliki panjang mencapai 95 km. Mengambil start di sekitar Cekik, Gilimanuk, akan melewati Kabupaten Tabanan, hingga berakhir di Mengwi. 

Ada empat jalan keluar tol yakni di Desa Kaliakah pada km 24, Desa Dangin Tukadaya km 32, dan Desa Pekutatan km 54.

Kemudian Desa Antosari km 76/77. Finishnya di Desa Sembung, Mengwi pada km 95. Ada tiga titik rest area yang disiapkan.

Yakni Desa Melaya di km 12, Yehsumbul km 49/50, dan Desa Bajera km 78. Dengan kecepatan 80 km, dari start sampai finish bisa ditempuh dalam waktu 1 jam jika tanpa hambatan.

“Trasenya (rute) sudah ditentukan. Saat keluar kapal di pelabuhan Gilimanuk, itu akan langsung masuk di muka jalan tolnya,” ungkap Gubernur Bali I Wayan Koster.

Pengerjaan tol ini direncanakan tiga tahap. Pertama dari Pekutatan, Jembrana hingga ke daerah Soka, Tabanan.

Kedua, dari Soka ke Mengwi, Badung. Tahap tiga barulah dari Gilimanuk ke Soka.  Kemudian, dilanjutkan dengan tahap pembebasan lahan.

 Itu perlu diawali dengan izin pemrakarsa dari pihak ketiga kepada kementerian PUPR. Setelah itu, pemerintah Provinsi Bali akan mengeluarkan izin penetapan lokasi.

“Sehingga Oktober itu bisa tender, Desember selesai. Awal tahun 2021 itu sudah bisa mulai tahapan satu ini,”  ujar Koster.

Lebih lanjut, jika start 2021, maka proyek ini diperkirakan selesai awal 2024. Proses yang memakan waktu biasanya adalah pembebasan lahan. “Pembebasan lahan, saya akan bantu penuh,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/