27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:58 AM WIB

Sumbang PAD Besar ke Badung, Penataan Infrastruktur di Canggu Minim

MANGUPURA – Daerah Canggu dan Tibubeneng , Kuta Utara sejatinya telah menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai mancanegara.

Tak heran, kini daerah tersebut mulai dipadati oleh kunjungan wisatawan. Sejalan  dengan itu, infrastruktur pariwisatanya kurang mendukung sehingga perlu mendapat perhatian serius.

Kepala Desa Canggu I Nengah Lana mengakui  infrastruktur pendukung pariwisata di Canggu kurang mendukung.

Seperti infrastruktur jalan, trotoar, lampu penerangan jalan dan lainnya masih belum ada perbaikan. Padahal daerah Canggu dan sekitarnya juga menjadi bagian penyumbang Pendapatan Badung.

“Infrastruktur jalan trotoar, lampu penerangan jalan ada 250 titik kekurangan di desa kami, itu kami sudah usulkan.

Mudah-mudahan nanti bisa secepatnya terealisasi demi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Canggu,” ungkap Lana.

Selain  penataan pantai juga sangat diperlukan terlebih Canggu sangat diminati oleh wisatawan.

 Begitu juga kemacetan yang kerap menyelimuti antara Canggu dan Tibubeneng tepatnya di jalur shortcut yang mempertemukan dua daerah tersebut.

Padahal, jalan tersebut sejatinya jalan subak namun kini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun wisatawan di jalan tersebut.

“Jadi jalur shortcut antara Canggu dan Tibubeneng itu juga bisa diperlebar dan diperbaiki, karena di sana kerap terjadi kemacetan. Kalau ditutup dampaknya juga kemacetan di daerah lainnya,” terangnya.

Sementara Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata tak menampik adanya sejumlah permasalahan yang terjadi di Canggu, Kuta Utara.

Namun pihaknya memastikan di tahun 2020 ini pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Canggu mau pun Tibubeneng menjadi prioritas.

“Nanti di APBD Induk mau pun APBD Perubahan tahun 2020 kita prioritaskan untuk penataan di wilayah Canggu.

Saya kawal ini karena Canggu dan Tibubeneng telah menjadi daya tarik pariwisata,” tegas Sekretaris DPC PDIP Badung ini, kemarin. 

Kata dia, kalau tahun 2020 menjadi prioritas untuk penataan dan di tahun 2021 semua pembangunan sudah tuntas.

“Kemudian di tahun 2022 sudah finishing dan tahun itu kita sudah berbicara jalan lingkar sesuai master plan jalurnya berada di pinggir pantai,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Daerah Canggu dan Tibubeneng , Kuta Utara sejatinya telah menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai mancanegara.

Tak heran, kini daerah tersebut mulai dipadati oleh kunjungan wisatawan. Sejalan  dengan itu, infrastruktur pariwisatanya kurang mendukung sehingga perlu mendapat perhatian serius.

Kepala Desa Canggu I Nengah Lana mengakui  infrastruktur pendukung pariwisata di Canggu kurang mendukung.

Seperti infrastruktur jalan, trotoar, lampu penerangan jalan dan lainnya masih belum ada perbaikan. Padahal daerah Canggu dan sekitarnya juga menjadi bagian penyumbang Pendapatan Badung.

“Infrastruktur jalan trotoar, lampu penerangan jalan ada 250 titik kekurangan di desa kami, itu kami sudah usulkan.

Mudah-mudahan nanti bisa secepatnya terealisasi demi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Canggu,” ungkap Lana.

Selain  penataan pantai juga sangat diperlukan terlebih Canggu sangat diminati oleh wisatawan.

 Begitu juga kemacetan yang kerap menyelimuti antara Canggu dan Tibubeneng tepatnya di jalur shortcut yang mempertemukan dua daerah tersebut.

Padahal, jalan tersebut sejatinya jalan subak namun kini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun wisatawan di jalan tersebut.

“Jadi jalur shortcut antara Canggu dan Tibubeneng itu juga bisa diperlebar dan diperbaiki, karena di sana kerap terjadi kemacetan. Kalau ditutup dampaknya juga kemacetan di daerah lainnya,” terangnya.

Sementara Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata tak menampik adanya sejumlah permasalahan yang terjadi di Canggu, Kuta Utara.

Namun pihaknya memastikan di tahun 2020 ini pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Canggu mau pun Tibubeneng menjadi prioritas.

“Nanti di APBD Induk mau pun APBD Perubahan tahun 2020 kita prioritaskan untuk penataan di wilayah Canggu.

Saya kawal ini karena Canggu dan Tibubeneng telah menjadi daya tarik pariwisata,” tegas Sekretaris DPC PDIP Badung ini, kemarin. 

Kata dia, kalau tahun 2020 menjadi prioritas untuk penataan dan di tahun 2021 semua pembangunan sudah tuntas.

“Kemudian di tahun 2022 sudah finishing dan tahun itu kita sudah berbicara jalan lingkar sesuai master plan jalurnya berada di pinggir pantai,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/