DENPASAR – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara belum pasti batal meski kajian Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) merekomendasikan untuk dibatalkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rekomendasi dua lembaga tersebut hanya masukan bagi Kemenhub sebelum mengeluarkan izin.
Dengan begitu, belum ada keputusan final soal pembangunan bandara yang rencananya dibangun di atas reklamasi tersebut.
Menhub Budi Karya Sumadi juga menjelaskan, dua lembaga tersebut memang menyarankan supaya bandara di Pulau Dewata cukup terkonsentrasi di Bandara Internasional Ngurah Rai yang belokasi di Bali bagian selatan.
Namun, Kemenhub juga akan melakukan feasibility study (FS) tentang pembangunan bandara tersebut.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu pun melanjutkan, kajian yang akan dilakukan oleh Kemenhub akan selesai sekitar dua atau tiga bulan lagi.
DENPASAR – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara belum pasti batal meski kajian Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) merekomendasikan untuk dibatalkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rekomendasi dua lembaga tersebut hanya masukan bagi Kemenhub sebelum mengeluarkan izin.
Dengan begitu, belum ada keputusan final soal pembangunan bandara yang rencananya dibangun di atas reklamasi tersebut.
Menhub Budi Karya Sumadi juga menjelaskan, dua lembaga tersebut memang menyarankan supaya bandara di Pulau Dewata cukup terkonsentrasi di Bandara Internasional Ngurah Rai yang belokasi di Bali bagian selatan.
Namun, Kemenhub juga akan melakukan feasibility study (FS) tentang pembangunan bandara tersebut.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu pun melanjutkan, kajian yang akan dilakukan oleh Kemenhub akan selesai sekitar dua atau tiga bulan lagi.
