30.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 0:01 AM WIB

Covid Turun, Ada Harapan Warga Bali Lepas Masker Seperti Selandia Baru

DENPASAR – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan, masyarakat Bali suatu hari nanti bisa saja melepas masker meniru Negara Selandia Baru yang kasus Covid-19-nya terus menurun sampai nol persen.

Peluang tersebut memungkinkan karena penanganan Covid-19 di Bali cukup berhasil, terlihat dengan  angka kasus bisa ditekan di bawah 100.

Survei Satgas Covid-19 Nasional bahkan menyatakan Bali  paling taat protokol kesehatan selama pandemi berlangsung. 

Kadiskes dr. Suarjaya mengatakan, ada dua kunci menangani pandemic Covid-19, yakni vaksinasi massal dan memperketat protokol kesehatan.

“Dua-duanya harus dikombinasi, tidak bisa satu-satu. Vaksinasi dan protokol kesehatan harus berjalan beriringan. Vaksinasi untuk meningkatkan antibodi sehingga bisa

mencegah virus yang masuk menimbulkan gejala tergantung sekarang bagaimana kemampuan tubuh membentuk antibody. Sementara penegakan prokes untuk mendisiplinkan masyarakat mematuhi imbauan 5M,” terangnya. 

Menurutnya, masyarakat Bali tidak boleh lelah menegakkan protokol kesehatan. Pasalnya, kasus Covid-19 di dua provinsi tetangga Bali sedang naik. Baik itu di Nusa Tenggara Barat maupun Jawa Timur.

“Jawa Timur membara sekarang, NTB (kasus Covid-19) juga tinggi. Ini kalau pergerakkan orang bisa dari Timur dan Barat masuk ke kita (Bali),

kalau tidak melindungi diri dengan vaksinasi dan protokol kesehatan, ya tinggal menunggu waktu untuk kena (Covid-19),” jawabnya. 

Kadiskes dr. Suarjaya menekankan, untuk terbebas dari Covid-19 harus melindungi diri sendiri. “Jika diri sendiri sudah terlindungi,

kita juga bisa melindungi keluarga dan masyarakat sekitar. Karena itu, suatu saat saya optimis nanti kita (Bali) bisa seperti Selandia Baru,” ucapnya.

DENPASAR – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan, masyarakat Bali suatu hari nanti bisa saja melepas masker meniru Negara Selandia Baru yang kasus Covid-19-nya terus menurun sampai nol persen.

Peluang tersebut memungkinkan karena penanganan Covid-19 di Bali cukup berhasil, terlihat dengan  angka kasus bisa ditekan di bawah 100.

Survei Satgas Covid-19 Nasional bahkan menyatakan Bali  paling taat protokol kesehatan selama pandemi berlangsung. 

Kadiskes dr. Suarjaya mengatakan, ada dua kunci menangani pandemic Covid-19, yakni vaksinasi massal dan memperketat protokol kesehatan.

“Dua-duanya harus dikombinasi, tidak bisa satu-satu. Vaksinasi dan protokol kesehatan harus berjalan beriringan. Vaksinasi untuk meningkatkan antibodi sehingga bisa

mencegah virus yang masuk menimbulkan gejala tergantung sekarang bagaimana kemampuan tubuh membentuk antibody. Sementara penegakan prokes untuk mendisiplinkan masyarakat mematuhi imbauan 5M,” terangnya. 

Menurutnya, masyarakat Bali tidak boleh lelah menegakkan protokol kesehatan. Pasalnya, kasus Covid-19 di dua provinsi tetangga Bali sedang naik. Baik itu di Nusa Tenggara Barat maupun Jawa Timur.

“Jawa Timur membara sekarang, NTB (kasus Covid-19) juga tinggi. Ini kalau pergerakkan orang bisa dari Timur dan Barat masuk ke kita (Bali),

kalau tidak melindungi diri dengan vaksinasi dan protokol kesehatan, ya tinggal menunggu waktu untuk kena (Covid-19),” jawabnya. 

Kadiskes dr. Suarjaya menekankan, untuk terbebas dari Covid-19 harus melindungi diri sendiri. “Jika diri sendiri sudah terlindungi,

kita juga bisa melindungi keluarga dan masyarakat sekitar. Karena itu, suatu saat saya optimis nanti kita (Bali) bisa seperti Selandia Baru,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/