MANGUPURA — Proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan di Kabupaten Badung masih wacana. Belum ada realisasi fisik hingga kini. Sampai hampir habis jabatan pasangan Bupati Nyoman Giri Prasta dan Wabup I Ketut Suiasa (Giri-Asa), namun proyek itu belum ada tanda peletakan batu pertama sekalipun. Sampai hari ini, baru rencana Senin (10/8) ini Pemkab Badung akan melakukan penandatangan dokumen dengan pemerintah pusat secara virtual.
“Tetap (berjalan). Jalan lingkar selatan itu, kami akan penandatanganan dengan kementerian secara virtual. Mudah-mudahan tidak ada halangan, Senin ini kita sudah melakukan penandatanganan. Karena kami dijaminkan dari kementerian, terutama Kementerian Keuangan,” tegas Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta belum lama ini.
Mantan Ketua DPRD Badung dua periode ini mengatakan, penandatanganan dokumen dengan kementerian dilakukan secara virtual. Hal ini terkait dengan penerapan sistem teknologi saat ini. Terlebih di tengah pandemi Covid-19.
“Jadi kita tidak mesti pergi ke Jakarta untuk tanda tangan. Dengan teknologi canggih melalui Badung Smart City kita sudah bisa melakukan tanda tangan urusannya dengan administrasi. Dan akan kami live-kan,” beber Bupati asal Pelaga, Petang, Badung ini.
Menurutnya, pembangunannya dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bahkan diklaim pembangunan KPBU ini kali pertama di Bali yang dilakukan oleh Badung. “ Karena KPBU. Mungkin yang pertama di Bali adalah Kabupaten Badung. Kenapa Kabupaten Badung? Karena kami sudah melakukan langkah. Di wilayah selatan itu kita sudah berproses. Bahkan sudah melakukan pembebasan lahan,” jelasnya.
Secara umum, selain jalan, pada jalan lingkar akan ada terowongan yang menurutnya sangat bagus. Juga instalasi bawah tanah. Jalan lingkar ini akan dinikmati sebagai destinasi yang luar biasa.
“Di bawah terowongan itu ada instalasi terpadu bawah tanah. Safety-nya sudah terjaga berkenaan dengan oksigennya. Lampunya bagus sekali,” pungkasnya.
MANGUPURA — Proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan di Kabupaten Badung masih wacana. Belum ada realisasi fisik hingga kini. Sampai hampir habis jabatan pasangan Bupati Nyoman Giri Prasta dan Wabup I Ketut Suiasa (Giri-Asa), namun proyek itu belum ada tanda peletakan batu pertama sekalipun. Sampai hari ini, baru rencana Senin (10/8) ini Pemkab Badung akan melakukan penandatangan dokumen dengan pemerintah pusat secara virtual.
“Tetap (berjalan). Jalan lingkar selatan itu, kami akan penandatanganan dengan kementerian secara virtual. Mudah-mudahan tidak ada halangan, Senin ini kita sudah melakukan penandatanganan. Karena kami dijaminkan dari kementerian, terutama Kementerian Keuangan,” tegas Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta belum lama ini.
Mantan Ketua DPRD Badung dua periode ini mengatakan, penandatanganan dokumen dengan kementerian dilakukan secara virtual. Hal ini terkait dengan penerapan sistem teknologi saat ini. Terlebih di tengah pandemi Covid-19.
“Jadi kita tidak mesti pergi ke Jakarta untuk tanda tangan. Dengan teknologi canggih melalui Badung Smart City kita sudah bisa melakukan tanda tangan urusannya dengan administrasi. Dan akan kami live-kan,” beber Bupati asal Pelaga, Petang, Badung ini.
Menurutnya, pembangunannya dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Bahkan diklaim pembangunan KPBU ini kali pertama di Bali yang dilakukan oleh Badung. “ Karena KPBU. Mungkin yang pertama di Bali adalah Kabupaten Badung. Kenapa Kabupaten Badung? Karena kami sudah melakukan langkah. Di wilayah selatan itu kita sudah berproses. Bahkan sudah melakukan pembebasan lahan,” jelasnya.
Secara umum, selain jalan, pada jalan lingkar akan ada terowongan yang menurutnya sangat bagus. Juga instalasi bawah tanah. Jalan lingkar ini akan dinikmati sebagai destinasi yang luar biasa.
“Di bawah terowongan itu ada instalasi terpadu bawah tanah. Safety-nya sudah terjaga berkenaan dengan oksigennya. Lampunya bagus sekali,” pungkasnya.
