DENPASAR – Selain mengunjungi Universitas Udayana di Jimbaran, Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana juga mengunjungi RS Sanglah. Ia diterima Direktur Utama RS Sanglah, dr I Wayan Sudana, M.Kes.
Dalam paparannya, Wayan Sudana menyampaikan kondisi perkembangan penanganan pasien Covid-19 di RS Sanglah, kesiapan RS mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien Covid-19, serta keterbatasan tempat tidur yang harus segera mendapatkan perhatian pemerintah.
Yang sangat dibutuhkan juga antisipasi tingginya BOR (Bed occupancy ratio). Saat ini, kata dia, angka BOR yakni angka penggunaan tempat tidur untuk Covid-19 di RS Sanglah sudah mencapai 94,39 persen. Kondisi ini perlu segera diantisipasi, dengan menyiapkan ruang-ruang perawatan baru agar siap setiap saat jika tiba-tiba terjadi lonjakan pasien.
RSUP Sanglah juga memberikan masukan agar pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif bagi tenaga nonmedis yang juga telah bekerja keras dalam penanganan pasien Covid-19.
Ari Dwipayana berjanji akan menyampaikan berbagai masukan tersebut, sekaligus mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada para tenaga medis yang selama pandemi telah menjadi ujung tombak penanganan Covid-19.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut RS Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K) mengaku kewalahan dan capai karena pasien yang banyak. Bahkan, setiap hari selalu penuh.
“Penuh terus kapasitas 90 sampai 95 persen tempat tidur 88 isi 84. Tidak ada rasionya. mereka cukup payah,” terangnya.
Di Rumah Sakit Unud yang dirawat pasien Covid gejala ringan sampai sedang.