28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:39 AM WIB

Beh, Tajen di Depan Mata, Polda Bali Ngaku Tak Tahu

DENPASAR – Keberadaan judi tajen mulai marak setelah pemberlakuan kenormalan baru. Sejumlah arena judi tajen skala besar maupun kecil begitu banyak. Namun, Polda Bali mengaku tidak tahu keberadaan tajen yang ada di depan mata itu.

“Wah, banyak sekali. Gak ada yang berani membubarkan,” kata sumber bebotoh tajen asal Abiansemal kepada radarbali.id.

Ia mencontohkan, arena judi tajen skala besar di Jalan Gunung Agung, Pemecutan, Denpasar sudah kembali buka. Bahkan, di pelosok-pelosok desa juga begitu marak.

“Contohnya lagi di Desa Sobangan, itu juga besar,” kata sumber bebotoh asal Abiansemal lainnya.

Kadiskes Badung I Nyoman Gunarta sendiri mengakui maraknya arena judi tajen belakangan ini. Bahkan ia mengkhawatirkan arena tajen menjadi klaster penularan Covid-19.

Sebelumnya, hal ini juga diakui Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana beberapa pekan lalu juga menyinggung maraknya tajen. Bahkan, Agus meminta agar polisi bergerak membubarkan tajen yang dikhawatirkan menjadi klaster penularan Covid-19.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi Rabu (9/9) menjelaskan bila saat ini masih ada aktivitas judi tajen di tengah masyarakat, itu di luar sepengetahuan Polda Bali.  Apalagi sejauh ini, belum ada laporan masuk dari masyarakat terkait adanya aktivitas tajen.

Bila diketahui adanya judi tajen, Syamsi menyatakan, kepolisian akan melakukan pembubaran. Hal ini guna mencegah munculnya klaster judi tajen dalam penyebaran virus covid-19.

“Kalau masih ada (aktivitas tajen) kami akan melaksanakan tindakan. Kami akan laksanakan pembubaran,” tegas Syamsi.

Menurut dia, masyarakat seharusnya mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka penyebaran covid-19. Polisi bersama instansi terkait, juga Pol PP dan TNI sudah melakukan berbagai upaya untuk membatasi aktivitas berkumpulnya masyarakat. 

“Kami laksanakan Operasi Aman Nusa terkait pembatasan kegiatan masyarakat, terkait penertiban masker. Selama ada laporan, mungkin kami tidak menunggu adanya laporan saja. Ya, makanya kalau bisa ada informasi itu kami sudah laksanakan. Kami kan sudah melaksanakan kegiatan pembubaran massa itu,” imbuhnya. 

Ke depannya, kata Syamsi pihak kepolisian dan instansi terkait akan terus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat terutama yang bersifat pengumpulan massa.

“Terkait penggunaan masker mengumpulkan massa yang banyak. Termasuk tajen itu kan namanya pengumpulan massa. Tapi kami turun bersama mulai dari Pol PP, TNI dan kepolisian. Kami akan bergerak bersama dalam rangka adaptasi kebiasaan baru ini,” tandas perwira dengan melati tiga di pundak ini.

DENPASAR – Keberadaan judi tajen mulai marak setelah pemberlakuan kenormalan baru. Sejumlah arena judi tajen skala besar maupun kecil begitu banyak. Namun, Polda Bali mengaku tidak tahu keberadaan tajen yang ada di depan mata itu.

“Wah, banyak sekali. Gak ada yang berani membubarkan,” kata sumber bebotoh tajen asal Abiansemal kepada radarbali.id.

Ia mencontohkan, arena judi tajen skala besar di Jalan Gunung Agung, Pemecutan, Denpasar sudah kembali buka. Bahkan, di pelosok-pelosok desa juga begitu marak.

“Contohnya lagi di Desa Sobangan, itu juga besar,” kata sumber bebotoh asal Abiansemal lainnya.

Kadiskes Badung I Nyoman Gunarta sendiri mengakui maraknya arena judi tajen belakangan ini. Bahkan ia mengkhawatirkan arena tajen menjadi klaster penularan Covid-19.

Sebelumnya, hal ini juga diakui Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana beberapa pekan lalu juga menyinggung maraknya tajen. Bahkan, Agus meminta agar polisi bergerak membubarkan tajen yang dikhawatirkan menjadi klaster penularan Covid-19.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi Rabu (9/9) menjelaskan bila saat ini masih ada aktivitas judi tajen di tengah masyarakat, itu di luar sepengetahuan Polda Bali.  Apalagi sejauh ini, belum ada laporan masuk dari masyarakat terkait adanya aktivitas tajen.

Bila diketahui adanya judi tajen, Syamsi menyatakan, kepolisian akan melakukan pembubaran. Hal ini guna mencegah munculnya klaster judi tajen dalam penyebaran virus covid-19.

“Kalau masih ada (aktivitas tajen) kami akan melaksanakan tindakan. Kami akan laksanakan pembubaran,” tegas Syamsi.

Menurut dia, masyarakat seharusnya mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka penyebaran covid-19. Polisi bersama instansi terkait, juga Pol PP dan TNI sudah melakukan berbagai upaya untuk membatasi aktivitas berkumpulnya masyarakat. 

“Kami laksanakan Operasi Aman Nusa terkait pembatasan kegiatan masyarakat, terkait penertiban masker. Selama ada laporan, mungkin kami tidak menunggu adanya laporan saja. Ya, makanya kalau bisa ada informasi itu kami sudah laksanakan. Kami kan sudah melaksanakan kegiatan pembubaran massa itu,” imbuhnya. 

Ke depannya, kata Syamsi pihak kepolisian dan instansi terkait akan terus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat terutama yang bersifat pengumpulan massa.

“Terkait penggunaan masker mengumpulkan massa yang banyak. Termasuk tajen itu kan namanya pengumpulan massa. Tapi kami turun bersama mulai dari Pol PP, TNI dan kepolisian. Kami akan bergerak bersama dalam rangka adaptasi kebiasaan baru ini,” tandas perwira dengan melati tiga di pundak ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/