29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:44 AM WIB

Driver Grab Rugi Besar, Kresno: Saya Tidak Tahu Siapa yang Matikan

DENPASAR – Ratusan driver Grab yang beroperasi di Bandara Internasional Ngurah Rai yang bernaung di bawah Koperasi Resimen Sunda Kecil (RSK) mendemo kantor Grab di Jalan Gatsu Barat, Denpasar,  Jumat kemarin (10/1).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan aplikasi Grab Bandara yang dimatikan oleh pihak Grab tanpa sebab. Dengan mematikan aplikasi Grab Bandara, mereka tentu saja tidak bisa mencari penumpang.

Para driver online ini makin kecewa lantaran hingga akhir pertemuan, pihak RSK tidak mengetahui alasannya kenapa akun Grab mereka dimatikan. 

Kepala Cabang Grab Bali Kresno Wibowo juga tak bisa berbicara banyak. Kresno hanya memastikan, yang mematikan aplikasi adalah pihak Grab.

Namun, bukan dari Grab Cabang Bali. Berdasarkan pengakuannya, kantor cabang hanya mengurusi operasional. Sedangkan pengendalian sistem diatur di Jakarta. 

” Sebenarnya kami tidak dalam posisi bisa menjelaskan karena berhubungan dengan kerjasama Grab dan airport dan komunitas RSK.

Posisi saya adalah sebagai penanggung jawab operasional untuk operasional kami driver reguler.  Airport bukan di bawah saya, 

teman-teman RSK datang mereka menyampaikan aspirasi saja. Karena tahunya Grab disini mereka sampaikan kesini,” jelas Kresno Wibowo. 

Kresno tidak bisa memastikan siapa yang mematikan akun para sopir RSK. Untuk jalan keluarnya, Kresno menghubungi tim teknologi informasi Grab di pusat, Jakarta untuk menghidupkan kembali akun mereka.

Sehingga akun tersebut sudah hidup kembali dan bisa digunakan oleh para sopir mengambil penumpang. ” Nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan pihak yang bisa mengambil keputusan. Bukan dari sini (cabang Grab Bali, red). Alasannya  belum tahu kenapa dimatikan.

Tapi bukan dari operasional Grab Bali. Nggak tahu darimana dan kenapa mati saya belum tahu. Saya hanya handle operasional di sini kalau di Bali saya,  tapi airport seluruh Indonesia ada tim sendiri,” jelasnya. 

Saat disinggung apakah ada hacker, Kresno langsung mengelak. Ia memastikan sistem Grab aman. 

Sayangnya, ketika terus ditanya siapa yang mematikan, dia tetap bersikukuh tidak mengetahui. Apakah dari pusat? Kresno menjawab tidak tahu. 

” Saya harus koordinasi lebih lanjut saya nggak berani kasih komentar apapun kenapa dimatikan dan siapa yang matiin saya nggak tahu.

Yang penting hari ini sudah klir dari RSK. Nanti ada pertemuan lebih lanjut. Aplikasi pengoperasian dari sistem.  Di Bali hanya operasional pendaftaran atau ada kena suspend.

Pengoperasian dari pusat. Saya nggak bilang  dari Jakarta. Bukan hacker. Pasti Grab yang mematikan tapi saya tidak tahu. kalau nggak tahu bukan berarti nggak aman,” kelitnya. 

DENPASAR – Ratusan driver Grab yang beroperasi di Bandara Internasional Ngurah Rai yang bernaung di bawah Koperasi Resimen Sunda Kecil (RSK) mendemo kantor Grab di Jalan Gatsu Barat, Denpasar,  Jumat kemarin (10/1).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan aplikasi Grab Bandara yang dimatikan oleh pihak Grab tanpa sebab. Dengan mematikan aplikasi Grab Bandara, mereka tentu saja tidak bisa mencari penumpang.

Para driver online ini makin kecewa lantaran hingga akhir pertemuan, pihak RSK tidak mengetahui alasannya kenapa akun Grab mereka dimatikan. 

Kepala Cabang Grab Bali Kresno Wibowo juga tak bisa berbicara banyak. Kresno hanya memastikan, yang mematikan aplikasi adalah pihak Grab.

Namun, bukan dari Grab Cabang Bali. Berdasarkan pengakuannya, kantor cabang hanya mengurusi operasional. Sedangkan pengendalian sistem diatur di Jakarta. 

” Sebenarnya kami tidak dalam posisi bisa menjelaskan karena berhubungan dengan kerjasama Grab dan airport dan komunitas RSK.

Posisi saya adalah sebagai penanggung jawab operasional untuk operasional kami driver reguler.  Airport bukan di bawah saya, 

teman-teman RSK datang mereka menyampaikan aspirasi saja. Karena tahunya Grab disini mereka sampaikan kesini,” jelas Kresno Wibowo. 

Kresno tidak bisa memastikan siapa yang mematikan akun para sopir RSK. Untuk jalan keluarnya, Kresno menghubungi tim teknologi informasi Grab di pusat, Jakarta untuk menghidupkan kembali akun mereka.

Sehingga akun tersebut sudah hidup kembali dan bisa digunakan oleh para sopir mengambil penumpang. ” Nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan pihak yang bisa mengambil keputusan. Bukan dari sini (cabang Grab Bali, red). Alasannya  belum tahu kenapa dimatikan.

Tapi bukan dari operasional Grab Bali. Nggak tahu darimana dan kenapa mati saya belum tahu. Saya hanya handle operasional di sini kalau di Bali saya,  tapi airport seluruh Indonesia ada tim sendiri,” jelasnya. 

Saat disinggung apakah ada hacker, Kresno langsung mengelak. Ia memastikan sistem Grab aman. 

Sayangnya, ketika terus ditanya siapa yang mematikan, dia tetap bersikukuh tidak mengetahui. Apakah dari pusat? Kresno menjawab tidak tahu. 

” Saya harus koordinasi lebih lanjut saya nggak berani kasih komentar apapun kenapa dimatikan dan siapa yang matiin saya nggak tahu.

Yang penting hari ini sudah klir dari RSK. Nanti ada pertemuan lebih lanjut. Aplikasi pengoperasian dari sistem.  Di Bali hanya operasional pendaftaran atau ada kena suspend.

Pengoperasian dari pusat. Saya nggak bilang  dari Jakarta. Bukan hacker. Pasti Grab yang mematikan tapi saya tidak tahu. kalau nggak tahu bukan berarti nggak aman,” kelitnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/