MANGUPURA – Bali tengah dilanda cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai angin kencang dan petir kerap terjadi di wilayah Bali beberapa hari ini.
Namun, sampai saat ini cuaca ekstrem tersebut belum mempengaruhi penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan masih berjalan normal seperti biasanya.
Taufan Yudhistira, Stakeholder Relation Manager AP I Bandara Ngurah Rai mengatakan, sampai saat ini penerbanga di Ngurah Rai masih beroperasi seperti biasanya.
Berdasar data per 9 Januari 2020 bandara melayani penumpang di terminal kedatangan domestik sebanyak 5.309 orang dengan 67 pergerakan pesawat.
Kemudian untuk di terminal keberangkatan domestik sebanyak 4.896 dengan 69 penerbangan. “Sampai saat ini belum ada kendala penerbangan,” jelas Taufan.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo menjelaskan,
kondisi cuaca secara umum saat ini cerah berawan pada pagi hari dan berpotensi hujan ringan-sedang di wilayah Bali bagian barat, tengah dan timur pada siang-sore hari.
Suhu udara berkisar antara 23-31 derajat celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 65-95 persen.
Angin umumnya bertiup dari arah Barat laut-Timur laut dengan kecepatan berkisar antara 5-30 Km per jam.
Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0.5-1 meter, Selatan Bali berkisar antara 1-3 meter, Selat Bali berkisar antara 0.75-2.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-2.5 meter.
Kondisi ini disebabkan sebagian besar wilayah Bali memasuki musim hujan. Indeks ENSO di NINO 3.4: -.83.
Suplai uap air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, aktivitas potensi pembentukan awan hujan wilayah Indonesia Timur signifikan.
Kuadran 3 (Indian Ocean): berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Terdapat daerah belokan angin di sekitar Bali.
Kondisi ini mendukung terjadinya pertumbuhan awan hujan di wilayah Bali dan perubahan arah angin. Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-31 derajat celcius.
“Kondisi air laut yang hangat memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000m),” jelasnya.
Lebih lanjut, prediksi cuaca tiga hari kedepan umumnya berpotensi hujan ringan-sedang di hampir seluruh wilayah Bali.
Potensi hujan sedang-lebat di wilayah Bali bagian utara, barat, tengah, dan timur. Angin umumnya bertiup dari arah Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 5-30 Km per jam.
Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5-1 meter, Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-2.5 meter, Selat Bali berkisar antara 0.75-3.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-2.5 meter.
Peringatan dini yakni waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai angin kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jembrana, Tabanan, Buleleng, Bangli,
Badung dan Karangasem serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia Selatan Bali.
“Kami mengimbau kepada masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih
di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana
yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir,” pungkasnya.