26.5 C
Jakarta
24 April 2024, 9:26 AM WIB

Koster Minta Kadishub Realisasikan Konsep Kereta Api Tahun Ini Kelar

DENPASAR – Pembangunan kereta api di Bali memang masih tahap wacana. Program itu adalah janji dari pasangan gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Cok Ace saat kampanye Pilgub lalu.

Nah, saat melantik 12 pejabat eselon II, salah satu kadis sepertinya harus menjalankan tugas yang cukup berat mewujudkan kereta api di Bali sebagai sarana transportasi publik. 

Pejabat itu adalah Kadis Perhubungan I Gede Wayan Samsi Gunarta yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Fasilitasi Pengadaan Tanah Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Badan Pengembangan Wilayah Kementerian PUPR.

Samsi adalah  sama-sama lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat dengan Gubernur Wayan Koster.

Dan, Koster juga mengenal yang bersangkutan karena merupakan adik kelasnya di ITB, sehingga pihaknya mengetahui  tahu betul kemampuannya di bidang akademis.

“Kebetulan saat seleksi nilainya bagus dan ranking 1,” ucap Gubernur Koster kemarin.  Koster menaruh harapan besar terhadap Samsi

untuk mengaktualisasikan sejumlah program prioritas di bidang perhubungan antara lain konsep transportasi publik darat, laut, udara yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dan kabupaten/kota.

Selain itu, Samsi juga diminta mematangkan master plan kereta api dan wisata laut keliling Bali dengan dukungan transportasi yang baik.

Koster berharap, Samsi memanfaatkan akses yang dimilikinya ke pusat untuk memuluskan berbagai program di bidang transportasi.

“Saya ingin rancangannya tuntas tahun ini dan tahun 2020 sudah bisa dilaksanakan,” tambahnya.

Sementara itu, I Gede Wayan Samsi mengatakan, tugas utamanya adalah bagaimana melakukan konektivitas antara nasional dengan provinsi.

Supaya target cepat tercapai harus dibuat standar waktu. “Tadi Pak Gubernur menugaskan supaya bagaimana memanfaatkan perairan ini satu hal yang harus d percepat untuk mendapatkan,” ungkapnya.

Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur juga harus dilihat mana yang bisa dibiayai dengan APBN atau APBD. Karena menurutnya, transportasi ini harus terkoneksi dengan baik. 

DENPASAR – Pembangunan kereta api di Bali memang masih tahap wacana. Program itu adalah janji dari pasangan gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Cok Ace saat kampanye Pilgub lalu.

Nah, saat melantik 12 pejabat eselon II, salah satu kadis sepertinya harus menjalankan tugas yang cukup berat mewujudkan kereta api di Bali sebagai sarana transportasi publik. 

Pejabat itu adalah Kadis Perhubungan I Gede Wayan Samsi Gunarta yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Fasilitasi Pengadaan Tanah Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Badan Pengembangan Wilayah Kementerian PUPR.

Samsi adalah  sama-sama lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat dengan Gubernur Wayan Koster.

Dan, Koster juga mengenal yang bersangkutan karena merupakan adik kelasnya di ITB, sehingga pihaknya mengetahui  tahu betul kemampuannya di bidang akademis.

“Kebetulan saat seleksi nilainya bagus dan ranking 1,” ucap Gubernur Koster kemarin.  Koster menaruh harapan besar terhadap Samsi

untuk mengaktualisasikan sejumlah program prioritas di bidang perhubungan antara lain konsep transportasi publik darat, laut, udara yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dan kabupaten/kota.

Selain itu, Samsi juga diminta mematangkan master plan kereta api dan wisata laut keliling Bali dengan dukungan transportasi yang baik.

Koster berharap, Samsi memanfaatkan akses yang dimilikinya ke pusat untuk memuluskan berbagai program di bidang transportasi.

“Saya ingin rancangannya tuntas tahun ini dan tahun 2020 sudah bisa dilaksanakan,” tambahnya.

Sementara itu, I Gede Wayan Samsi mengatakan, tugas utamanya adalah bagaimana melakukan konektivitas antara nasional dengan provinsi.

Supaya target cepat tercapai harus dibuat standar waktu. “Tadi Pak Gubernur menugaskan supaya bagaimana memanfaatkan perairan ini satu hal yang harus d percepat untuk mendapatkan,” ungkapnya.

Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur juga harus dilihat mana yang bisa dibiayai dengan APBN atau APBD. Karena menurutnya, transportasi ini harus terkoneksi dengan baik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/