DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster konsisten bergerak cepat memperkuat peran serta fungsi desa adat di Bali. Hal ini diwujudkan dengan totalitas memberikan dukungan sarana dan prasarana kepada Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota di Bali. Teranyar, 1 unit mobil operasional yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Central Asia. Tbk Cabang Denpasar diserahkan MDA Jembrana.
Pemberian CSR 1 unit mobil operasional Toyota Avanza dari PT. Bank Central Asia. Tbk Cabang Denpasar yang difasilitasi Gubernur Bali, Wayan Koster diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Cabang Utama PT. Bank Central Asia. Tbk Denpasar, Robertus Gozali kepada Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet dan disaksikan oleh Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, pada Selasa (Anggara Umanis, Wariga) 10 Mei 2022 di Jayasabha, Denpasar.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyatakan bantuan CSR ini merupakan bantuan yang keempat, setelah sebelumnya pada 23 Desember 2021, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali memberikan CSR 1 unit mobil untuk operasional MDA Buleleng, kemudian berlanjut pada 5 April 2022, BPD Bali dan PT. Pegadaian menyerahkan 1 unit mobil masing-masing untuk operasional MDA Bangli dan Karangasem.
“Sekarang ada BCA yang menyerahkan bantuan CSR 1 unit mobil kepada MDA Provinsi Bali dan akan dimanfaatkan untuk operasional MDA Kabupaten Jembrana,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini seraya menyatakan nanti menyusul berikutnya dari bantuan lembaga keuangan lainnya yang sedang diproses, karena diperlukan 9 mobil untuk sembilan MDA Kabupaten/Kota se-Bali.
Fasilitas bantuan yang dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini merupakan bagian dari komitmennya sebagai Gubernur Bali untuk memperkuat keberadaan desa adat di Provinsi Bali yang memerlukan sarana dan prasarana dalam kaitan dengan fungsi pembinaan yang dilaksanakan oleh MDA Provinsi dan MDA Kabupaten/Kota se-Bali dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang desa adat di Bali.
Kata Wayan Koster, kantornya (Kantor MDA Provinsi Bali dan Kantor MDA Kabupaten/Kota, red) sudah semuanya selesai. Kini yang terakhir akan diresmikan adalah Kantor MDA Kabupaten Klungkung yang rencananya pada 18 Mei 2022. Sebagai kelengkapan operasionalnya diperlukan sarana dan prasarana berupa mobil. “Karena saat ini tidak memungkinkan melakukan aktivitas tanpa dukungan dari operasional tersebut,” kata Koster.
Itulah sebabnya, saya berupaya setelah selesai membangun Kantor MDA Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, maka berikut adalah menyiapkan sarana dan prasarana berupa mobil operasional, tentu nanti dengan sopir dari tenaga kontrak, hingga tambahan biaya operasional untuk perawatan mobil dan minyak.
Lembaga keuangan yang lain, kata Gubernur Bali jebolan ITB ini tidak lama lagi akan menyusul dan masih dalam proses, sehingga 9 MDA Kabupaten/Kota Se-Bali akan mendapatkan mobil Toyota Avansa dan MDA Provinsi Bali akan mendapatkan mobil Kijang Innova.
“Mewakili Pemerintah Provinsi Bali, dan Desa Adat Se-Bali, serta masyarakat Bali, saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pimpinan PT. Bank Central Asia. Tbk Cabang Denpasar. Kami mendoakan supaya BCA berkembang, maju, dan usahanya terus beruntung di Provinsi Bali dan di Indonesia, serta terus bersama-sama saling mendukung untuk bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat Bali, sehingga Kita maju bersama, tumbuh bersama, dan dapat manfaat secara bersama,” ucap Gubernur Koster.
“Kalau sudah memberikan kontribusi yang tulus kepada Desa Adat di Bali, itu sakti Pak (Pimpinan Wilayah BCA Provinsi Bali, red), karena Desa Adat itu ada aspek niskalanya yang sangat kuat. Jadi kalau berbakti dengan Desa Adat, itu tanpa diharap pahalanya besar,” sambungnya.
Lebih jauh, Gubernur Koster menyebut CSR adalah bentuk tindakan nyata di dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan alam, manusia, dan kebudayaan Bali melalui keberadaan desa adat di Bali. CSR tersebut diyakini memberi manfaat besar bagi kemajuan desa adat di Bali. “Desa adat ini memiliki fungsi dan tugas yang luar biasa di dalam menjaga adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali. Kalau ini sudah terjaga dengan baik, Bali ini akan eksis dan ekosistem ekonomi di Bali akan tumbuh dengan sendirinya, kalau ekosistem ekonominya sehat, maka banknya akan sehat,” pungkas orang nomor satu di Pemprov Bali ini. (rba/ken)