RadarBali.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Putu Eka Merthawan marah saat menemukan pohon perindang di Jalan Sunset Road dirusak.
Perusakan pohon mahoni itu dengan cara di bor. “Begitu cara orang yang tak ingin kabupaten Badung ini sejuk dan indah. Ada 4 pohon mahoni sengaja di bor agar mati dan kenyataannya memang daunnya rontok dan akan mati, ” jelas Eka Merthawan, kemarin (10/8).
Menurut Eka, pohon yang dirusak itu umurnya lima tahun. Tentu ini menjadi perhatian serius pihak DLHK.
“Kasihan pohon mahoni umur 5 tahun mati muda karena ulah manusia bejat yang menghalalkan segala cara agar Badung ini kurang sejuk, ” terangnya.
Selain dibor, dugaan kuat juga diracun. Pasalnya Eka Merthawan menemukan sejumlah lubang pada pohon yang sudah layu dan daunnya berguguran.
“Pohon dibor sekitar 15 lubang per pohon. Itu diracun, karena fakta racun ada cairan berwarna hitam,” terangnya.
Eka mengaku belum tahu apa motif pelaku. “Kemungkinan karena pohon itu rindang, jadi menutupi usaha-usaha orang di sekitarnya. Tapi entahlah, kami belum berani memastikan,” jelasnya.
Mengenai kerugian, ia mengatakan mungkin nilainya tak seberapa jika diuangkan. Namun menghidupkan pohon sampai usia lima tahun itu bukan perkara mudah.
Selain itu manfaatnya bagi masyarakat untuk berteduh dan juga mengurai polusi sangat besar. “Itu yang mahal manfaatnya, ” tegasnya.
Menariknya, DLHK Badung sampai melakukan sayembara bagi siapa yang bisa menemukan pelaku pengeruskan pohon tersebut.
“Saya akan memberi uang pribadi Rp 2 juta bagi siapa yang berhasil mengungkap pelaku bor pohon sadis ini. Sayembara ini hadiah uang tunai, ” pungkasnya.