DENPASAR-Sebanyak lima dari total 25 orang aktivis dari Komunitas Gerak Lawan, Kamis (11/10) sekitar pukul 10.30 ditangkap aparat kepolisian.
Penangkapan aktivis oleh polisi, ini sesaat sebelum mereka menggelar aksi tolak IMF-WB di perempatan lampu merah jalan Pantai Sindu, Sanur Denpasar Selatan.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, saat diamankan, kelima aktivis mengaku dari Kelompok Bali Mardika dari kantor Jati Jagad yang beralamat di Jl Cok Agung Tresna depan TVRI Denpasar.
Sebelum ditangkap, dari informasi sumber, ada 25 orang aktivis yang rencananya akan menggelar aksi di perempatan Sindu.
Polisi yang mendapatkan informasi terkait rencana aksi para aktivis kemudian melakukan penggeledahan.
“Awalnya, ada sekitar 25 orang yang berada di Jati Jagad, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar. Setelah dilakukan penggeledahan oleh polisi, diamankan lima orang tersebut, sedangkan beberapa lainnya melarikan diri,”terang sumber.
Kelima aktivis diamankan ke Mapolsek Denpasar Selatan, untuk kemudian menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah pamflet yang akan digunakan sebagai alat peraga seperti topeng, spanduk dan ikat kepala.
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah alat peraga ini berisikan tulisan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman.
Dikonfirmasi terkait penangkapan lima aktivis, Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya membenarkan.
“Benar, sementara ini masih dilakikan interogasi,” ujarnya singkat.