29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:38 AM WIB

Gandeng SITA, Angkasa Pura I Kembangkan Smart Airport Technologies

MANGUPURA –  Indonesia merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 110 juta trafik penumpang pada 2017 dan terus tumbuh secara signifikan tiap tahun.

Pada 2036, Indonesia diprediksi akan masuk dalam empat besar pasar penerbangan dunia dengan prediksi 355 juta trafik penumpang.

Dengan potensi pertumbuhan dan manfaat sosial dari industri penerbangan, PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng SITA mengelola bandara berbasis teknologi informasi.

Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, SITA menjadi mitra terpercaya

bagi Angkasa Pura I untuk berkontribusi terhadap transformasi dari sisi teknologi di dua bandara yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya.

“Bersama anak perusahaan kami PT Angkasa Pura Supports, saat ini kami siap bekerja sama dengan SITA dan memperkenalkan berbagai teknologi smart airport yang inovatif untuk meningkatkan kapasitas bandara-bandara kami,” ujar Sardjono.

Sejak 2014, SITA telah mendukung Angkasa Pura I dengan teknologi Airport Connect Open yang merupakan platform umum yang memungkinkan maskapai beroperasi secara lancar di 13 bandara Angkasa Pura I.

Platform ini juga memungkinkan untuk pengenalan terhadap teknologi SITA lainnya seperti self-service check-in kiosk, bag-drop, and boarding gates dan SITA Control Bridge

yang mengintegrasikan secara mulus kapabilitas pengaturan bandara untuk melakukan kegiatan operasional yang efektif. 

President SITA Asia Pasifik Sumesh Patel mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar industry transportasi udara yang paling menyenangkan, dengan pertumbuhan trafik yang cukup signifikan.

SITA telah menjadi pemain utama di Indonesia selama lebih dari 10 tahun dan kami berharap untuk melanjutkan kemitraan

strategis dengan Angkasa Pura I untuk selalu dapat memutakhirkan bandara-bandara  Angkasa Pura I ke depannya.

“Teknologi kebandarudaraan yang inovatif, di mana kami telah sukses mengimplementasikan di berbagai bandara dunia, akan berkontribusi terhadap pengembangan transportasi udara ke depannya di Indonesia, ” terangnya.

Slah satu inovasi teknologi smart airport yang dimiliki SITA akan dipamerkan pada area kedatangan dan keberangkatan terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selama kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 8-14 Oktober 2018. 

Bandara I Gusti Ngurah Rai dikenal sebagai Best Airport 2017 untuk kategori bandara dengan kapasitas 15 juta – 25 juta penumpang per tahun,

Bandara Terbaik di Asia-Pasifik kategori bandara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun, dan Peringkat Kedua Bandara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun. 

MANGUPURA –  Indonesia merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 110 juta trafik penumpang pada 2017 dan terus tumbuh secara signifikan tiap tahun.

Pada 2036, Indonesia diprediksi akan masuk dalam empat besar pasar penerbangan dunia dengan prediksi 355 juta trafik penumpang.

Dengan potensi pertumbuhan dan manfaat sosial dari industri penerbangan, PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng SITA mengelola bandara berbasis teknologi informasi.

Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, SITA menjadi mitra terpercaya

bagi Angkasa Pura I untuk berkontribusi terhadap transformasi dari sisi teknologi di dua bandara yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya.

“Bersama anak perusahaan kami PT Angkasa Pura Supports, saat ini kami siap bekerja sama dengan SITA dan memperkenalkan berbagai teknologi smart airport yang inovatif untuk meningkatkan kapasitas bandara-bandara kami,” ujar Sardjono.

Sejak 2014, SITA telah mendukung Angkasa Pura I dengan teknologi Airport Connect Open yang merupakan platform umum yang memungkinkan maskapai beroperasi secara lancar di 13 bandara Angkasa Pura I.

Platform ini juga memungkinkan untuk pengenalan terhadap teknologi SITA lainnya seperti self-service check-in kiosk, bag-drop, and boarding gates dan SITA Control Bridge

yang mengintegrasikan secara mulus kapabilitas pengaturan bandara untuk melakukan kegiatan operasional yang efektif. 

President SITA Asia Pasifik Sumesh Patel mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pasar industry transportasi udara yang paling menyenangkan, dengan pertumbuhan trafik yang cukup signifikan.

SITA telah menjadi pemain utama di Indonesia selama lebih dari 10 tahun dan kami berharap untuk melanjutkan kemitraan

strategis dengan Angkasa Pura I untuk selalu dapat memutakhirkan bandara-bandara  Angkasa Pura I ke depannya.

“Teknologi kebandarudaraan yang inovatif, di mana kami telah sukses mengimplementasikan di berbagai bandara dunia, akan berkontribusi terhadap pengembangan transportasi udara ke depannya di Indonesia, ” terangnya.

Slah satu inovasi teknologi smart airport yang dimiliki SITA akan dipamerkan pada area kedatangan dan keberangkatan terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selama kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 8-14 Oktober 2018. 

Bandara I Gusti Ngurah Rai dikenal sebagai Best Airport 2017 untuk kategori bandara dengan kapasitas 15 juta – 25 juta penumpang per tahun,

Bandara Terbaik di Asia-Pasifik kategori bandara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun, dan Peringkat Kedua Bandara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/