27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:29 AM WIB

Final, Jaringan Internet Ponsel Mati, Kadiskominfo: Wifi Masih Dikaji

DENPASAR – Amati internetan (puasa internet) dipastikan menjadi tambahan dari Catur Brata (empat pantangan) Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940, 17 Maret 2018 di Pulau Dewata.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan puasa internet tersebut baru sebatas ponsel pribadi. “Amati internet, baguslah. Hanya mungkin hanya ponsel pribadi. Yang lain sih tidak,” ucap Pastika.

Pastika menyebut Nyepi tanpa jaringan internet ponsel (telepon seluler) akan berlangsung selama 24 jam.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali I Nyoman Sujaya mengatakan keputusan tersebut sesuai dengan seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Provinsi Bali.

“Pada Senin (12/3) disepakati yang sudah pasti internet di handphone (ponsel) akan mati dan semua operator sudah menyanggupi,” kata Sujaya.

Menurut Sujaya, rapat membahas penghentian internet saat Nyepi, telah dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (12/3).

Rapat dihadiri unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kementerian Agama, semua operator seluler di Provinsi Bali,

Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

“Jaringan internet yang mati saat Nyepi adalah untuk smartphone atau android,” tandas Sujaya.

Sambung Sujaya internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan, dan bandara tidak dipadamkan, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, ungkapnya telah membuat surat edaran untuk masing-masing operator, termasuk asosiasinya untuk menindaklanjuti seruan bersama majelis keagamaan di Bali.

Diakuinya surat tersebut telah disebarkan Selasa (13/3) kemarin. Untuk “wifi” di rumah-rumah, terangnya masih dikaji APJII.

Khususnya terkait teknis bagaimana menghentikan internetnya dan kemarin (Selasa, 13/3) akan dibahas di Jakarta.

“APJII masih mengkaji, kalau tidak bisa dilaksanakan sekarang ya mungkin tahun depan, dan itu harus disiapkan dengan baik. Yang jelas, semua tanggapannya bagus,” ucap Sujaya.

 

DENPASAR – Amati internetan (puasa internet) dipastikan menjadi tambahan dari Catur Brata (empat pantangan) Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940, 17 Maret 2018 di Pulau Dewata.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan puasa internet tersebut baru sebatas ponsel pribadi. “Amati internet, baguslah. Hanya mungkin hanya ponsel pribadi. Yang lain sih tidak,” ucap Pastika.

Pastika menyebut Nyepi tanpa jaringan internet ponsel (telepon seluler) akan berlangsung selama 24 jam.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali I Nyoman Sujaya mengatakan keputusan tersebut sesuai dengan seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Provinsi Bali.

“Pada Senin (12/3) disepakati yang sudah pasti internet di handphone (ponsel) akan mati dan semua operator sudah menyanggupi,” kata Sujaya.

Menurut Sujaya, rapat membahas penghentian internet saat Nyepi, telah dilaksanakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (12/3).

Rapat dihadiri unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kementerian Agama, semua operator seluler di Provinsi Bali,

Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

“Jaringan internet yang mati saat Nyepi adalah untuk smartphone atau android,” tandas Sujaya.

Sambung Sujaya internet untuk pelayanan publik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, kebencanaan, dan bandara tidak dipadamkan, termasuk dengan e-Gov Provinsi Bali.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, ungkapnya telah membuat surat edaran untuk masing-masing operator, termasuk asosiasinya untuk menindaklanjuti seruan bersama majelis keagamaan di Bali.

Diakuinya surat tersebut telah disebarkan Selasa (13/3) kemarin. Untuk “wifi” di rumah-rumah, terangnya masih dikaji APJII.

Khususnya terkait teknis bagaimana menghentikan internetnya dan kemarin (Selasa, 13/3) akan dibahas di Jakarta.

“APJII masih mengkaji, kalau tidak bisa dilaksanakan sekarang ya mungkin tahun depan, dan itu harus disiapkan dengan baik. Yang jelas, semua tanggapannya bagus,” ucap Sujaya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/