DENPASAR – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan adanya empat kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.
Hal tersebut tidak ditampik oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Bali Dr. I Nyoman Gede Anom. Ia menyebut, kasus tersebut sudah terjadi pada bulan Mei 2022.
“Kasus tersebut terjadi bulan Mei, tapi Kemenkes merilis kasus tersebut pada bulan Juni. Sedangkan mereka yang positif sudah sembuh dan pulang ke negaranya,” ujarnya pada Senin (13/6/2022).
Diketahui, Kemenkes mengumumkan ada empat orang, terdiri dari 3 WNA dan 1 WNI yang positif Covid subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Mereka merupakan delegasi dalam sebuah acara internasional di Nusa Dua yang dihadiri oleh Presiden Jokowi bulan Mei Lalu.
“Karena ada Presiden, semua wajib PCR. Lalu hasilnya ada 22 orang delegasi yang positif. Mereka langsung di isolasi ke tempat isolasi,” ungkap Gede Anom.
Mereka diisolasi selama 5 hari dan kemudian dinyatakan sembuh lalu dipulangkan ke negaranya. Namun hasil 22 orang positif tersebut dikirim ke Jakarta. Pun ditemukan mutasi varian baru dari Omicron sebanyak 4 orang dari 22 orang lainnya. Kemudian Kemenkes merilis kasus tersebut pada bulan Juni.
“Mereka bergejala ringan semua dan kini sudah sembuh. Meski begitu, saya tetap mengimbau warga untuk waspada dan melakukan booster,” ujarnya.
Kadiskes menargetkan sebelum G20 nanti, diharapkan 80 persen atau sampai 100 persen warga di Bali sudah bosster.
“Sejak kejadian bulan Mei lalu sampai sekarang, kasus juga masih landai. Tak ada lonjakan signifikan dari bulan Mei – Juni pascaditemukan kasus tersebut,” pungkasnya.