26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:48 AM WIB

PKM Picu Antrean di Pintu Masuk Kota Denpasar, Netizen Bali Geram

DENPASAR – Jumat (15/5) hari ini Kota Denpasar resmi memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

Seperti diduga, pemberlakuan PKM pada praktiknya justru menimbulkan masalah baru. Terutama terjadinya antrean di titik – titik masuk Kota Denpasar.

Physical distancing nyaris hanya teori. Justru pengguna jalan harus antre dan berdesakan untuk bisa segera keluar dari pos pemeriksaan petugas.

Seperti yang terlihat di Penatih dan sejumlah titik masuk Kota Denpasar. Kondisi ini spontan mengundang reaksi netizen Bali.

“Siro niki betanggung jawan sapun gae karamean. Bisa di buing niki,” kata akun @candrawinata. Desakan evaluasi PKM pun muncul.

“Maksud baik tapi hasilnya kebalikannya ,sosial distanching jadinya sosial touching,yg berwenang mohon di kaji ulang malu sama masyarakat dan daerah lain,” papar akun @putu darmaja.

Netizen menilai apa yang terjadi hari ini justru jadi boomerang bagi pemerintah yang berniat memutus mata rantai wabah Covid-19.

Bukannya menhentikan laju kasus baru positif Covid-19, justru bisa menambah kasus baru. Malah makin runyam,,,siapa yg salah kalau begini,,,apa yg salah kalau seperti ini,,,kata @atokrimbaraya.

Hal serupa dilontarkan Nyoman Darmawan. “Terkadang teorinya bagus tapi tak pernah selaras dengan pelaksanaan di lapangan. Mungkin PKM lebih baik dievaluasi, sosial atau physical distancing, pake masker dan rajin cuci tangan jauh lebih baik diterapkan. Jekk ruwet doean,” paparnya.

 

 

DENPASAR – Jumat (15/5) hari ini Kota Denpasar resmi memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

Seperti diduga, pemberlakuan PKM pada praktiknya justru menimbulkan masalah baru. Terutama terjadinya antrean di titik – titik masuk Kota Denpasar.

Physical distancing nyaris hanya teori. Justru pengguna jalan harus antre dan berdesakan untuk bisa segera keluar dari pos pemeriksaan petugas.

Seperti yang terlihat di Penatih dan sejumlah titik masuk Kota Denpasar. Kondisi ini spontan mengundang reaksi netizen Bali.

“Siro niki betanggung jawan sapun gae karamean. Bisa di buing niki,” kata akun @candrawinata. Desakan evaluasi PKM pun muncul.

“Maksud baik tapi hasilnya kebalikannya ,sosial distanching jadinya sosial touching,yg berwenang mohon di kaji ulang malu sama masyarakat dan daerah lain,” papar akun @putu darmaja.

Netizen menilai apa yang terjadi hari ini justru jadi boomerang bagi pemerintah yang berniat memutus mata rantai wabah Covid-19.

Bukannya menhentikan laju kasus baru positif Covid-19, justru bisa menambah kasus baru. Malah makin runyam,,,siapa yg salah kalau begini,,,apa yg salah kalau seperti ini,,,kata @atokrimbaraya.

Hal serupa dilontarkan Nyoman Darmawan. “Terkadang teorinya bagus tapi tak pernah selaras dengan pelaksanaan di lapangan. Mungkin PKM lebih baik dievaluasi, sosial atau physical distancing, pake masker dan rajin cuci tangan jauh lebih baik diterapkan. Jekk ruwet doean,” paparnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/