DENPASAR – Permasalahan air di Bali terutama Kota Denpasar yang kerap jadi masalah saat musim kemarau, tampaknya, bisa segera diatasi.
Pemerintah pusat memastikan melalukan rehabilitasi di Waduk Muara Nusa Dua, Kota Denpasar. Yang menarik, waduk ini adalah waduk muara pertama di Indonesia.
Waduk muara terletak dekat dengan laut, tepatnya di Jalan By Pass Ngurah Rai. Sejatinya waduk ini sudah ada sejak 1996 silam dengan daya tampung sekitar 700.000 meter kubik.
Namun, kini hanya mampu menyuplai 300 liter per detik. Untuk mengembalikan fungsinya seperti semula, waduk ini akhirnya direhabilitas oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.
Proyek rehablitasi dilakukan mulai 2017 lalu dan saat ini progress sudah mencapai 80 persen. Kemarin, Presiden Jokowi menyempatkan diri meninjau waduk ini Bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Target penyelesaian waduk ini selesai pada akhir tahun 2019 dengan suplai air yang bisa dimanfaatkan 500 liter per detik naik 200 liter per detik.
Jokowi menyatakan Waduk muara ini luasnya 35 hektar menjadi sumber air baku untuk Denpasar, Benoa, Nusa Dua sekitar bandara Ngurah Rai.
Jokowi juga memuji habis-habisan hasil proyek waduk ini. Menurutnya, pengerjannya sangat rapi dan sangat baik.
Apalagi waduk ini sangat penting untuk masyarakat Bali, melihat permintaan air minum di Bali setiap tahun meningkat.
“Akan diselesaikan akhir tahun. Dari sisi pengerjaan rapi. Nanti kanan kiri ini akan ada resto dan cafe,” ucapnya.
Menurutnya, fungsi waduk ini tidak hanya untuk air baku, kalau bisa fungsinya untuk wisata. “Seperti resto yang bagus dan cafe juga bisa,” ucapnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa permintaan air minum di Bali terus bertambah.