31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:42 AM WIB

Rawan Gempabumi dan Tsunami, Bali Dipasangi 12 WRS Generasi Terbaru

DENPASAR – Bali bakal dipasangi alat penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami bernama Warning Receiver System (WRS) generasi terbaru.

WRS generasi terbaru akan dipasang di 12 lokasi di bawah Koordinasi Balai Besar Wilayah III dan Stasiun Geofisika Denpasar.

Lokasi pemasangannya 2 di kantor UPT BMKG, 9 di BPBD provinsi, kota dan kabupaten dan 1 di RRI Bali.

“Saat ini telah dilakukan instalasi di 9 lokasi dan direncanakan keseluruhan selesai pada 18 Juni 2020,” ujar Ikhsan, Kepala Stasiun Geofisika Denpasar kemarin.

Dijelaskan Ikhsan, WRS generasi terbaru memiliki keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya. WRS generasi terbaru memiliki nama baru yaitu “WRS NewGen” yang berbeda dengan WRS sebelumnya.

WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.

“Alat ini akan memberikan informasi gempa secara lebih cepat karena bersifat real time dan otomatis dari BMKG,” beber Ikhsan.

Dengan terpasangnya WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta

ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, Pemerintah Daerah, Lembaga/Kemeterian, Media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana

Terlebih, lanjut Ikhsan, wilayah Bali merupakan wilayah yang rawan gempabumi. Pulau Bali diapit dua sumber pembangkit utama gempabumi di bagian utara dan selatan.

Pada bagian utara terdapat patahan Busur Belakang Flores yang memanjang dari utara Bali hingga Flores. Di bagian selatan terdapat zona megathrust pertemuan lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Eurasia.

“Ketiga lempeng tektonik atau patahan tersebut bertumbukan dan bergerak secara relatif antara satu dengan yang lain,

menjadikan wilayah Bali sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di Indonesia,” tukas pejabat yang hobi futsal ini.

Selain dua pembangkit utama tersebut, juga terdapat patahan lokal di sekitar Pulau Bali. Pada tahun 2020 ini, BMKG memasang WRS generasi terbaru di 315 lokasi di seluruh Indonesia untuk melengkapi 275 WRS yang sudah ada sebelumnya.

Secara umum, wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia yang terbentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, Alor, Laut Banda, Seram, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

“Harapan kita dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini, maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana,

sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana,” pungkasnya. 

DENPASAR – Bali bakal dipasangi alat penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami bernama Warning Receiver System (WRS) generasi terbaru.

WRS generasi terbaru akan dipasang di 12 lokasi di bawah Koordinasi Balai Besar Wilayah III dan Stasiun Geofisika Denpasar.

Lokasi pemasangannya 2 di kantor UPT BMKG, 9 di BPBD provinsi, kota dan kabupaten dan 1 di RRI Bali.

“Saat ini telah dilakukan instalasi di 9 lokasi dan direncanakan keseluruhan selesai pada 18 Juni 2020,” ujar Ikhsan, Kepala Stasiun Geofisika Denpasar kemarin.

Dijelaskan Ikhsan, WRS generasi terbaru memiliki keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya. WRS generasi terbaru memiliki nama baru yaitu “WRS NewGen” yang berbeda dengan WRS sebelumnya.

WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.

“Alat ini akan memberikan informasi gempa secara lebih cepat karena bersifat real time dan otomatis dari BMKG,” beber Ikhsan.

Dengan terpasangnya WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta

ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, Pemerintah Daerah, Lembaga/Kemeterian, Media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana

Terlebih, lanjut Ikhsan, wilayah Bali merupakan wilayah yang rawan gempabumi. Pulau Bali diapit dua sumber pembangkit utama gempabumi di bagian utara dan selatan.

Pada bagian utara terdapat patahan Busur Belakang Flores yang memanjang dari utara Bali hingga Flores. Di bagian selatan terdapat zona megathrust pertemuan lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Eurasia.

“Ketiga lempeng tektonik atau patahan tersebut bertumbukan dan bergerak secara relatif antara satu dengan yang lain,

menjadikan wilayah Bali sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di Indonesia,” tukas pejabat yang hobi futsal ini.

Selain dua pembangkit utama tersebut, juga terdapat patahan lokal di sekitar Pulau Bali. Pada tahun 2020 ini, BMKG memasang WRS generasi terbaru di 315 lokasi di seluruh Indonesia untuk melengkapi 275 WRS yang sudah ada sebelumnya.

Secara umum, wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia yang terbentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, Alor, Laut Banda, Seram, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

“Harapan kita dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini, maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana,

sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/