32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 14:56 PM WIB

Positif Corona Melonjak 98 Orang, Transmisi Lokal Karena Tak Disiplin

DENPASAR – Upaya Satgas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases (Covid-19) Bali menahan laju pasien positif belum banyak membuahkan hasil.

Data terbaru justru menunjukkan peningkatan pasien positif Covid-19 di Bali menjadi 98 orang terdiri dari 7 WNA dan 91 orang WNI.

Ada penambahan 6 orang WNI dalam bentuk dua imported case pekerja migran dan tiga orang transmisi lokal serta satu orang diinvestigasi.

Dari 91 orang WNI yang positif, 63 orang merupakan imported case, terinfeksi di luar negeri dan 13 orang terinfeksi di daerah lain.

Sedangkan 13 orang transmisi lokal atau terinfeksi di Bali atau melakukan kontak dengan orang yang positif di Bali.

Sedangkan ada 2 positif yang masih diinvestigasi, karena yang bersangkutan belum bisa dipastikan dimana tepatnya dirinya terinfeksi.

“Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 73 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra, Rabu (15/4) petang.

Yang menggembirakan, kata Dewa Indra, ada 2 orang pasien yang dinyatakan sembuh setelah melalui dua kali tes PCR dan SWAB.

Dua orang tersebut telah dinyatakan negatif Covid-19 setelah dua kali tes berturut-turut, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang.

“Jadi secara komulatif ada 23 orang yang telah sembuh,” bebernya. Sekda Bali ini juga menegaskan, 13 kasus transmisi local menunjukkan masyarakat tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19.

Seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. “Sekali lagi, untuk menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” bebernya.

Sekda Dewa Indra juga kembali menegaskan bahwa stigma PMI sebagai pembawa penyakit sebagai hal yang keliru dan harus diluruskan sehingga tidak menimbulkan salah perspsi di masyarakat dan perlakuan diskriminatif terhadap mereka.

“Ada stigma bahwa saudara-saudara kita PMI ini adalah pembawa penyakit. Ini tidak baik dan tidak benar. Karena mereka ini tidak pernah tahu dirinya telah terinfeksi atau dimana terinfeksinya,” ujar Sekda Dewa Indra.

Dirinya juga menyebut, hampir semua PMI ini sudah melaksanakan prosedur yang ketat di tempat mereka bekerja, mendapatkan health certificate dan diwajibkan rapid test kembali di Bandara Ngurah Rai.

“Jadi saya mohon kepada seluruh masyarkat Bali, janganlah diartikan seolah-olah PMI ini adalah orang-orang menakutkan, penolakan bahkan merembet kepada keluarganya hingga desanya.

Mereka ini semuanya sudah mengikuti prosedur dengan baik. Mereka berisiko memang benar, namun Gugus Tugas Provinsi Bali

melaksanakan pemeriksaan ketat dan melakukan proses karantina dengan baik dan hasilnya beberapa sudah sembuh,” pungkasnya.

DENPASAR – Upaya Satgas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases (Covid-19) Bali menahan laju pasien positif belum banyak membuahkan hasil.

Data terbaru justru menunjukkan peningkatan pasien positif Covid-19 di Bali menjadi 98 orang terdiri dari 7 WNA dan 91 orang WNI.

Ada penambahan 6 orang WNI dalam bentuk dua imported case pekerja migran dan tiga orang transmisi lokal serta satu orang diinvestigasi.

Dari 91 orang WNI yang positif, 63 orang merupakan imported case, terinfeksi di luar negeri dan 13 orang terinfeksi di daerah lain.

Sedangkan 13 orang transmisi lokal atau terinfeksi di Bali atau melakukan kontak dengan orang yang positif di Bali.

Sedangkan ada 2 positif yang masih diinvestigasi, karena yang bersangkutan belum bisa dipastikan dimana tepatnya dirinya terinfeksi.

“Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 73 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra, Rabu (15/4) petang.

Yang menggembirakan, kata Dewa Indra, ada 2 orang pasien yang dinyatakan sembuh setelah melalui dua kali tes PCR dan SWAB.

Dua orang tersebut telah dinyatakan negatif Covid-19 setelah dua kali tes berturut-turut, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang.

“Jadi secara komulatif ada 23 orang yang telah sembuh,” bebernya. Sekda Bali ini juga menegaskan, 13 kasus transmisi local menunjukkan masyarakat tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19.

Seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. “Sekali lagi, untuk menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” bebernya.

Sekda Dewa Indra juga kembali menegaskan bahwa stigma PMI sebagai pembawa penyakit sebagai hal yang keliru dan harus diluruskan sehingga tidak menimbulkan salah perspsi di masyarakat dan perlakuan diskriminatif terhadap mereka.

“Ada stigma bahwa saudara-saudara kita PMI ini adalah pembawa penyakit. Ini tidak baik dan tidak benar. Karena mereka ini tidak pernah tahu dirinya telah terinfeksi atau dimana terinfeksinya,” ujar Sekda Dewa Indra.

Dirinya juga menyebut, hampir semua PMI ini sudah melaksanakan prosedur yang ketat di tempat mereka bekerja, mendapatkan health certificate dan diwajibkan rapid test kembali di Bandara Ngurah Rai.

“Jadi saya mohon kepada seluruh masyarkat Bali, janganlah diartikan seolah-olah PMI ini adalah orang-orang menakutkan, penolakan bahkan merembet kepada keluarganya hingga desanya.

Mereka ini semuanya sudah mengikuti prosedur dengan baik. Mereka berisiko memang benar, namun Gugus Tugas Provinsi Bali

melaksanakan pemeriksaan ketat dan melakukan proses karantina dengan baik dan hasilnya beberapa sudah sembuh,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/