DENPASAR – Gempa bumi yang menguncang Bali dengan magnitude 5,8 SR dengan titik lokasi di 9.11 LS, 114.54 BT atau 83 km barat daya Nusa Dua, ternyata tidak hanya merusak bangunan di Bali.
Gempa dengan kedalaman 68 km dan terasa di seluruh kabupaten/kota di Bali ini juga memakan korban.
Berdasar data yang dirilis BPBD Provinsi Bali, tercatat ada lima orang yang menjadi korban gempa. Data yang dirilis adalah data pada pukul 13.00 Wita.
“Tidak ada korban jiwa hanya korban luka-luka,” kata Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, Selasa (16/7) siang.
Menurut Rentin, para korban rata-rata terkena reruntuhan bangunan saat gempa terjadi. Yang pertama yakni korban di SDN 1 Ungasan Kuta Selatan.
Di sekolah tersebut ada dua orang siswa dan satu orang guru yang mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Kemungkinan luka akibat genteng yang berjatuhan saat gempa terjadi.
Selain itu, di SMPN 5 Mendoyo, Jembrana ada dua orang siswa yang menjadi korban. Satu orang mengalami luka dan satu orang lainnya pingsan lantaran panik saat mau keluar dari ruangan kelas.
Kini semua korban telah mendapatkan penanganan medis. Rentin menambahkan, sejumlah aktivitas di fasilitas umum pascagempa masih normal.
Salah satunya Bandara Internasional Ngurah Rai. “Operasional Bandara Ngurah Rai tetap berjalan normal. Hasil koordinasi kami dengan Otoritas Bandara,
tidak ada masalah berarti. Aktivitas masyarakat dan kegiatan di bidang pariwisata juga tetap berjalan normal,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini tim BPBD sedang melakukan pendataan dan assesment di lapangan. “Update informasi akan kami laporkan pada kesempatan pertama,” tandasnya.