29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:35 AM WIB

Koster Blak-blakan Pasca Agenda IMF Tuntas, Hasilnya Tak Terduga…

DENPASAR – Pertemuan tahunan Annual Meetings Internasional Monetary Fund (IMF) – World Bank (WB) resmi berakhir, Minggu (14/10) lalu.

36.610 delegasi dari 189 negara merasa puas dan menyanjung Bali habis-habisan. Karena itu, Gubernur Bali I Wayan Koster perlu mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang ikut membantu kelancaran event internasional ini.

Secara khusus, Gubernur Koster juga mengatakan, banyak mendapat sinyal dari pemerintah pusat terkait kelangsungan proyek infrastruktur di Bali.

Sebagai catatan, untuk memperlancar agenda IMF – World Bank di Bali, beragam proyek infrastruktur digagas pemerintah di Bali.

Seperti proyek underpass Simpang Tugu Ngurah Rai (dengan anggaran sebesar Rp. 174 miliar dari APBN), pengembangan apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,

pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita di Suwung Denpasar dengan anggaran sebesar Rp 250 miliar dari APBN.

Manfaat lain dari ajang ini adalah meningkatnya kunjungan wisatawan.  Penambahan jumlah lapangan kerja yang mencapai 32.700 orang atau meningkat 1,26 persen.

“Terjadi peningkatan PDRB di atas Rp. 1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5 persen serta peningkatan promosi

dan citra pariwisata Bali menjangkau 189 negara di seluruh dunia secara gratis,” ucap Gubernur I Wayan Koster.

Selanjutnya, dia juga mendapat kabar baik yaitu proyek short cut  Singaraja Denpasar akan segera direalisasikan dengan pendanaan dari APBN.

Target selesainya paling lambat 2022. Katanya, proyek tersebut sudah masuk dalam tahap tender untuk titik 5 dan 6  

di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat (PUPR) untuk Detail  Engineering Design (DED) dan lahan akan ditanggung oleh APBD Provinsi Bali.

Untuk penyediaan lahan dari  titik 1 sampai 10 Pemprov menganggarkan Rp 200 miliar. “ Yang tahun ini sudah ditender dengan anggaran Rp 165 miliar untuk titik 5 dan 6.

Saya sudah mengusul untuk titik 3 dan 4 untuk tahun 2019 dengan anggaran Rp 230 miliar. Setelah saya ngomong pak menteri langsung survei lokasi sudah menyusuri sampai titik 6.

Beliau langsung telepon saya. Kata Menteri PU,  proyek shortcut Singaraja-Denpasar untuk titik 3 dan 4 sudah diprogramkan di tahun 2019,”  ujarnya.

Selain itu, Koster menjamin bandara di Bali Utara akan tetap terbangun. Jadi menunggu shortcut akan selesai dulu, baru bandara bisa terbangun.

Kemudian rencana selanjutnya, kata Koster PT Kereta Api Indonesia juga semangat akan membangun kereta listrik di Bali untuk moda transportasi.

 “Kereta untuk transportasi Bali, saya sudah ditunggu Dirut  PT Kereta Api Indonesia. PT KAI akan mengembangkan transportasi sebagai moda transportasi.

Saya setuju karena ini BUMN.  Kereta api yang dikembangkan itu khusus. Gerbongnya bagus exterior interiornya bagus. Nanti dikembangkan kereta api listrik yang  tidak menyebabkan polusi,” katanya.

Untuk yang lain, akan ada pembangunan pengembangan pusat kebudayaan. Karena  ada dorongan dari Presiden, Joko Widodo jika ada dukungan dari Menteri Pariwisata, PUPR, dan Perhubungan. 

“Sebagai Gubernur Bali, saya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, secara bersama-sama, bergotong-royong, dengan semangat menyama braya untuk terus menjaga nama baik

Bali dihadapan masyarakat dunia guna mempercepat pelaksanaan pembangunan Bali ke-depan untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,

dengan melaksanakan program prioritas yang tengah disiapkan melalui penyusunan regulasi dan arah kebijakan yang tepat,” ajaknya. 

DENPASAR – Pertemuan tahunan Annual Meetings Internasional Monetary Fund (IMF) – World Bank (WB) resmi berakhir, Minggu (14/10) lalu.

36.610 delegasi dari 189 negara merasa puas dan menyanjung Bali habis-habisan. Karena itu, Gubernur Bali I Wayan Koster perlu mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang ikut membantu kelancaran event internasional ini.

Secara khusus, Gubernur Koster juga mengatakan, banyak mendapat sinyal dari pemerintah pusat terkait kelangsungan proyek infrastruktur di Bali.

Sebagai catatan, untuk memperlancar agenda IMF – World Bank di Bali, beragam proyek infrastruktur digagas pemerintah di Bali.

Seperti proyek underpass Simpang Tugu Ngurah Rai (dengan anggaran sebesar Rp. 174 miliar dari APBN), pengembangan apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,

pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita di Suwung Denpasar dengan anggaran sebesar Rp 250 miliar dari APBN.

Manfaat lain dari ajang ini adalah meningkatnya kunjungan wisatawan.  Penambahan jumlah lapangan kerja yang mencapai 32.700 orang atau meningkat 1,26 persen.

“Terjadi peningkatan PDRB di atas Rp. 1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5 persen serta peningkatan promosi

dan citra pariwisata Bali menjangkau 189 negara di seluruh dunia secara gratis,” ucap Gubernur I Wayan Koster.

Selanjutnya, dia juga mendapat kabar baik yaitu proyek short cut  Singaraja Denpasar akan segera direalisasikan dengan pendanaan dari APBN.

Target selesainya paling lambat 2022. Katanya, proyek tersebut sudah masuk dalam tahap tender untuk titik 5 dan 6  

di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan  Rakyat (PUPR) untuk Detail  Engineering Design (DED) dan lahan akan ditanggung oleh APBD Provinsi Bali.

Untuk penyediaan lahan dari  titik 1 sampai 10 Pemprov menganggarkan Rp 200 miliar. “ Yang tahun ini sudah ditender dengan anggaran Rp 165 miliar untuk titik 5 dan 6.

Saya sudah mengusul untuk titik 3 dan 4 untuk tahun 2019 dengan anggaran Rp 230 miliar. Setelah saya ngomong pak menteri langsung survei lokasi sudah menyusuri sampai titik 6.

Beliau langsung telepon saya. Kata Menteri PU,  proyek shortcut Singaraja-Denpasar untuk titik 3 dan 4 sudah diprogramkan di tahun 2019,”  ujarnya.

Selain itu, Koster menjamin bandara di Bali Utara akan tetap terbangun. Jadi menunggu shortcut akan selesai dulu, baru bandara bisa terbangun.

Kemudian rencana selanjutnya, kata Koster PT Kereta Api Indonesia juga semangat akan membangun kereta listrik di Bali untuk moda transportasi.

 “Kereta untuk transportasi Bali, saya sudah ditunggu Dirut  PT Kereta Api Indonesia. PT KAI akan mengembangkan transportasi sebagai moda transportasi.

Saya setuju karena ini BUMN.  Kereta api yang dikembangkan itu khusus. Gerbongnya bagus exterior interiornya bagus. Nanti dikembangkan kereta api listrik yang  tidak menyebabkan polusi,” katanya.

Untuk yang lain, akan ada pembangunan pengembangan pusat kebudayaan. Karena  ada dorongan dari Presiden, Joko Widodo jika ada dukungan dari Menteri Pariwisata, PUPR, dan Perhubungan. 

“Sebagai Gubernur Bali, saya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, secara bersama-sama, bergotong-royong, dengan semangat menyama braya untuk terus menjaga nama baik

Bali dihadapan masyarakat dunia guna mempercepat pelaksanaan pembangunan Bali ke-depan untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,

dengan melaksanakan program prioritas yang tengah disiapkan melalui penyusunan regulasi dan arah kebijakan yang tepat,” ajaknya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/