26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 2:24 AM WIB

Melihat Eksistensi Kepala Daerah di Bali dalam Bermedia Sosial (2-bersambung)

Diskominfo Ngaku Tak Tahu Pengelola Akun Gubernur Koster, Ternyata Dikelola Simpatisan

Jika Bupati Suwirta menyatakan mengelola sendiri medsos pribadinya dan Bupati Giri mengunggah langsung konten tanpa perantara admin, maka Gubernur Wayan Koster belum jelas siapa yang mengelola akun medsos pribadinya.

Ni Kadek Novi Febriani/Maulana Sandijaya

SAAT dikonfirmasi langsung usai membuka acara Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 di Hotel Grand Inna Kuta, Jumat (14/10), Koster menolak menanggapi perihal pengunaan medsos. Ia minta wawancara tentang acara AYCC saja. “Oh, jangan (menanyakan perihal medsos), ini saja (terkait acara Asian Youth Chess Championships),” ucapnya singkat.

Sementara itu, apabila ditelusuri di Instagram, cukup banyak akun yang mengatasnamakan Wayan Koster. Ada akun gubernur.bali yang berisi keterangan akun resmi dikelola oleh Staf Komunikasi Digital Gubernur Bali. Akun ini memiliki pengikut cukup banyak, 40,7 ribu follower.

Namun, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali (Diskominfos) Provinsi Bali, Gede Pramana yang membawahi Biro Humas menyatakan, akun yang dikelola oleh Humas Pemprov Bali adalah akun Pemerintah Provinsi Bali.

“Akun Pak Gubernur sendiri yang ranah pribadi tidak masuk (dikelola humas). Tapi, akun resmi kami adalah Pemprov Bali,” ucap Pramana kepada Jawa Pos Radar Bali saat ditemui di kantornya.

Pemprov Bali memakai banyak jenis platform medsos, seperti FB, IG, Youtube, dan yang terbaru adalah TikTok. Pramana menjelaskan, media sosial dimanfaatkan untuk mempublikasikan kegiatan pemerintah Provinsi Bali.

Disinggung tim khusus yang mengelola akun Gubernur Bali, Pramana mengaku tidak ada tim khusus. Dijelaskan, tim publikasi adalah tim yang tergabung di bidang publikasi resmi Pemerintah Provinsi Bali. “Semua media sosial dimanfaatkan kecuali TikTok yang baru kami buat sebulan atau dua bulan lalu,” imbuhnya.

Anggaran untuk publikasi dan dokumentasi bersumber dari APBD.  Diakuinya banyak akun-akun palsu yang mengatasnamakan Gubernur Bali dengan cara menggunakan foto Wayan Koster. “Itu dibilang akunnya (Gubernur), padahal bukan akunnya. Pakai fotonya Pak Gub,” ungkap pria asli Denpasar itu.

Saat ditunjukkan akun IG @gubernur.bali, dia mengaku tidak tahu. Ia tekankan akun resmi hanya Pemprov bali. “Kalau kami kelola akun Pemprov. Saya tidak tahu akun atas nama Gubernur Bali siapa yang kelola,” tukasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi  terpisah, Kepala Bagian Publikasi dan Penyaringan Informasi Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata menyebut akun media sosial perorangan dikelola oleh simpatisan Gubernur Koster. “Setahu saya, akun medsos perorangan dikelola oleh simpatisan dan teman-teman di DPD (PDI Perjuangan),” ucap Wiryanata.

“Kami di Humas/Diskominfos hanya mengelola akun-akun resmi Pemerintah Provinsi Bali,” tandasnya.

Disisi lain, berbagai sumber mengatakan Gubernur Koster sejatinya tidak memiliki akun medsos. Namun, dia disebut memiliki tim khusus yaitu tim komunikasi digital. Informasinya, tim tersebut selain membuat konten juga berfungsi menangkal serangan terhadap Koster di dunia maya.

Gubernur Koster juga disebut memilki kelompok ahli bidang komunikasi, informasi, dan teknologi yang diangkat resmi oleh Koster. Kabaranya tim ini bertugas selama lima tahun dan digaji menggunakan uang APBD. Tim itu terdiri dari sejumlah kalangan, salah satunya praktisi media. (*)

 

 

Jika Bupati Suwirta menyatakan mengelola sendiri medsos pribadinya dan Bupati Giri mengunggah langsung konten tanpa perantara admin, maka Gubernur Wayan Koster belum jelas siapa yang mengelola akun medsos pribadinya.

Ni Kadek Novi Febriani/Maulana Sandijaya

SAAT dikonfirmasi langsung usai membuka acara Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 di Hotel Grand Inna Kuta, Jumat (14/10), Koster menolak menanggapi perihal pengunaan medsos. Ia minta wawancara tentang acara AYCC saja. “Oh, jangan (menanyakan perihal medsos), ini saja (terkait acara Asian Youth Chess Championships),” ucapnya singkat.

Sementara itu, apabila ditelusuri di Instagram, cukup banyak akun yang mengatasnamakan Wayan Koster. Ada akun gubernur.bali yang berisi keterangan akun resmi dikelola oleh Staf Komunikasi Digital Gubernur Bali. Akun ini memiliki pengikut cukup banyak, 40,7 ribu follower.

Namun, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali (Diskominfos) Provinsi Bali, Gede Pramana yang membawahi Biro Humas menyatakan, akun yang dikelola oleh Humas Pemprov Bali adalah akun Pemerintah Provinsi Bali.

“Akun Pak Gubernur sendiri yang ranah pribadi tidak masuk (dikelola humas). Tapi, akun resmi kami adalah Pemprov Bali,” ucap Pramana kepada Jawa Pos Radar Bali saat ditemui di kantornya.

Pemprov Bali memakai banyak jenis platform medsos, seperti FB, IG, Youtube, dan yang terbaru adalah TikTok. Pramana menjelaskan, media sosial dimanfaatkan untuk mempublikasikan kegiatan pemerintah Provinsi Bali.

Disinggung tim khusus yang mengelola akun Gubernur Bali, Pramana mengaku tidak ada tim khusus. Dijelaskan, tim publikasi adalah tim yang tergabung di bidang publikasi resmi Pemerintah Provinsi Bali. “Semua media sosial dimanfaatkan kecuali TikTok yang baru kami buat sebulan atau dua bulan lalu,” imbuhnya.

Anggaran untuk publikasi dan dokumentasi bersumber dari APBD.  Diakuinya banyak akun-akun palsu yang mengatasnamakan Gubernur Bali dengan cara menggunakan foto Wayan Koster. “Itu dibilang akunnya (Gubernur), padahal bukan akunnya. Pakai fotonya Pak Gub,” ungkap pria asli Denpasar itu.

Saat ditunjukkan akun IG @gubernur.bali, dia mengaku tidak tahu. Ia tekankan akun resmi hanya Pemprov bali. “Kalau kami kelola akun Pemprov. Saya tidak tahu akun atas nama Gubernur Bali siapa yang kelola,” tukasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi  terpisah, Kepala Bagian Publikasi dan Penyaringan Informasi Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata menyebut akun media sosial perorangan dikelola oleh simpatisan Gubernur Koster. “Setahu saya, akun medsos perorangan dikelola oleh simpatisan dan teman-teman di DPD (PDI Perjuangan),” ucap Wiryanata.

“Kami di Humas/Diskominfos hanya mengelola akun-akun resmi Pemerintah Provinsi Bali,” tandasnya.

Disisi lain, berbagai sumber mengatakan Gubernur Koster sejatinya tidak memiliki akun medsos. Namun, dia disebut memiliki tim khusus yaitu tim komunikasi digital. Informasinya, tim tersebut selain membuat konten juga berfungsi menangkal serangan terhadap Koster di dunia maya.

Gubernur Koster juga disebut memilki kelompok ahli bidang komunikasi, informasi, dan teknologi yang diangkat resmi oleh Koster. Kabaranya tim ini bertugas selama lima tahun dan digaji menggunakan uang APBD. Tim itu terdiri dari sejumlah kalangan, salah satunya praktisi media. (*)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/