DENPASAR – Jika di Jawa Tengah angka positif dan kematian terus melonjak, maka di Bali kebalikannya. Hingga pertengahan Juni, Bali empat kali mencatatkan nihil angka kematian akibat Covid-19.
Penelusuran Jawa Pos Radar Bali, nol kematian pertama selama Juni terjadi pada 5 Juni. Setelah itu 7 Juni, 9 juni, dan 16 Juni kemarin.
Salah satu daerah yang konsisten mencatatkan nol kematian adalah Kota Denpasar. Rabu (16/6) kemarin Denpasar melaporkan tidak ada pasien meninggal dunia.
Kendati demikian, masyarakat tetap wajib waspada. Pasalnya, awal Covid-19 muncul, angka penularan dan kematian di Bali juga rendah.
“Hari ini (kemarin, Red) kasus meninggal dunia kembali nihil, kasus sembuh bertambah 8 orang dan kasus positif bertambah 15 orang.
Masyarakat harus waspada karena tren kasus masih fluktuatif,” kata jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Dewa Rai meminta masyarakat tidak lengah, terutama saat beraktivitas harus menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru.
“Jangan mengurangi kewaspadaan. Kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” tukasnya.
Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
Hal itu dilakukan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin
dengan menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Sementara di tingkat provinsi, angka positif baru sebanyak 67 orang dan 24 orang sembuh. Kasus secara kumulatif terkonfirmasi positif hingga kemarin 47.924 orang,
sembuh 45.937 orang (95,85 persen), meninggal dunia 1.527 orang (3,19persen), dan kasus aktif menjadi 460 orang (0,96 persen).