29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:06 AM WIB

Dianggap Kondusif, Gubernur Pastika Tarik Pegawai Piket di Posko

RadarBali.com – Tiga pekan ditugaskan piket di posko pengungsian penanganan bencana Gunung Agung, pegawai Pemprov Bali kembali ditarik Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

Gubernur Pastika memerintahkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kembali bertugas untuk melaksanakan tugas seperti biasa di instasinya masing-masing.

“Karena penanganan bencana sudah mulai kondusif, dan semua instansi yang menangani sudah bisa melaksanakan dengan normal, maka mulai per hari ini (kemarin, Red),

semua staf yang ditugaskan piket saya tarik kembali untuk melaksanakan tugasnya seperti biasa,” ujar Pastika melalui siaran persnya kemarin (16/10). 

Penarikan pegawai itu disampaikan Pastika saat memimpin apel disiplin di halaman Kantor Gubernur. 

Meski begitu, Pastika tetap menugaskan OPD terkait penanganan bencana di posko pengungsian induk, Posko Tanah Ampo.

OPD yang diperintahkan tetap berada di posko adalah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 

Menurut Pastika, penarikan kembali pegawai karena Pemprov Bali juga memiliki keterbatasan waktu untuk melaksanakan pemerintahan di akhir tahun ini.

Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, mengungkapkan, penarikan pegawai oleh gubernur karena suasana di Kabupaten Karangasem sudah mulai kondusif.

“Saat ditempatkan pegawai di posko karena situasi panik. Sekarang sudah mulai tenang, Pemkab Karangasem juga sudah mulai bekerja normal, maka pegawai ditarik,” terang Mahendra. 

Ditambahkan, penarikan pegawai bukan berarti pemprov lepas tangan. Pemprov tetap terlibat dan melakukan pengawasan.

Selain itu, penanganan pengungsi melalui struktur pemerintahan juga sudah mulai jalan. Dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa hingga banjar sudah tertata.

“Kami tetap atensi status awas ini,” tukas pria asal Buleleng itu.‎‎ Terkait masa tanggap darurat, Mahendra menyebut masih berlaku sampai 26 Oktober.

Masa darurat terus bisa ditambah terhantung situasi terkini. Gubernur juga meminta pegawai bergerak cepat ‎dua bulan jelang akhir tahun anggaran 2017.

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta mempercepat pekerjaan sesuai beban tanggung jawab yang dimiliki, baik dari segi serapan anggaran maupun administrasi.

Dengan tetap mendapatkan pengawasan dari OPD, sehingga segala program yang direncanakan bisa terealisasi tepat waktu. Pastika berharap tidak ada program pemprov mangkrak.

Gubernur berharap program segera diselesaikan dengan tetap berpedoman kepada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

“Tolong di-speed-up pekerjaan saudara-saudara, karena (tahun anggaran) sudah mau habis. Tolong sisir kembali, buatkan matriks, sehingga ketahuan mana yang belum selesai dan mana yang mangkrak,” tukasnya.

Pastika juga mengharapkan para ASN bisa menjaga kesehatan dengan baik sehingga tetap bisa melaksanakan tanggungjawab selaku aparatur negara guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Berdasar data didapat Jawa Pos Radar Bali, aktivitas kegempaan tektonik dan vulkanik Gunung Agung masih tinggi.

Selama Senin kemarin terjadi 500 kali lebih gempa. Asap putih di atas puncak kawah setinggi 200 – 300 meter juga masih teramati

RadarBali.com – Tiga pekan ditugaskan piket di posko pengungsian penanganan bencana Gunung Agung, pegawai Pemprov Bali kembali ditarik Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

Gubernur Pastika memerintahkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kembali bertugas untuk melaksanakan tugas seperti biasa di instasinya masing-masing.

“Karena penanganan bencana sudah mulai kondusif, dan semua instansi yang menangani sudah bisa melaksanakan dengan normal, maka mulai per hari ini (kemarin, Red),

semua staf yang ditugaskan piket saya tarik kembali untuk melaksanakan tugasnya seperti biasa,” ujar Pastika melalui siaran persnya kemarin (16/10). 

Penarikan pegawai itu disampaikan Pastika saat memimpin apel disiplin di halaman Kantor Gubernur. 

Meski begitu, Pastika tetap menugaskan OPD terkait penanganan bencana di posko pengungsian induk, Posko Tanah Ampo.

OPD yang diperintahkan tetap berada di posko adalah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 

Menurut Pastika, penarikan kembali pegawai karena Pemprov Bali juga memiliki keterbatasan waktu untuk melaksanakan pemerintahan di akhir tahun ini.

Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, mengungkapkan, penarikan pegawai oleh gubernur karena suasana di Kabupaten Karangasem sudah mulai kondusif.

“Saat ditempatkan pegawai di posko karena situasi panik. Sekarang sudah mulai tenang, Pemkab Karangasem juga sudah mulai bekerja normal, maka pegawai ditarik,” terang Mahendra. 

Ditambahkan, penarikan pegawai bukan berarti pemprov lepas tangan. Pemprov tetap terlibat dan melakukan pengawasan.

Selain itu, penanganan pengungsi melalui struktur pemerintahan juga sudah mulai jalan. Dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa hingga banjar sudah tertata.

“Kami tetap atensi status awas ini,” tukas pria asal Buleleng itu.‎‎ Terkait masa tanggap darurat, Mahendra menyebut masih berlaku sampai 26 Oktober.

Masa darurat terus bisa ditambah terhantung situasi terkini. Gubernur juga meminta pegawai bergerak cepat ‎dua bulan jelang akhir tahun anggaran 2017.

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta mempercepat pekerjaan sesuai beban tanggung jawab yang dimiliki, baik dari segi serapan anggaran maupun administrasi.

Dengan tetap mendapatkan pengawasan dari OPD, sehingga segala program yang direncanakan bisa terealisasi tepat waktu. Pastika berharap tidak ada program pemprov mangkrak.

Gubernur berharap program segera diselesaikan dengan tetap berpedoman kepada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

“Tolong di-speed-up pekerjaan saudara-saudara, karena (tahun anggaran) sudah mau habis. Tolong sisir kembali, buatkan matriks, sehingga ketahuan mana yang belum selesai dan mana yang mangkrak,” tukasnya.

Pastika juga mengharapkan para ASN bisa menjaga kesehatan dengan baik sehingga tetap bisa melaksanakan tanggungjawab selaku aparatur negara guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Berdasar data didapat Jawa Pos Radar Bali, aktivitas kegempaan tektonik dan vulkanik Gunung Agung masih tinggi.

Selama Senin kemarin terjadi 500 kali lebih gempa. Asap putih di atas puncak kawah setinggi 200 – 300 meter juga masih teramati

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/